|
Photo diambil dari sini |
Perhatian dunia terhadap issue lingkungan semakin besar disamping kebutuhan energi juga semakin meningkat seiring pertambahan jumlah penduduk dunia. Proses
gasifikasi biomasa konvensional dengan memasukkan udara (
air blown) ke dalam reaktor gasifikasi ternyata menghasilkan emisi berupa
nitrogen oksida atau senyawa
NOx. Senyawa tersebut terbentuk karena udara yang dimasukkan ke dalam reaktor gasifikasi tersebut mengandung sebagian besar nitrogen (78%) yang kemudian bereaksi dengan oksigen membentuk senyawa NOx tersebut. Gas NOx tersebut membahayakan kesehatan dan
lingkungan sehingga sebisa mungkin harus dihindari.
|
Photo diambil dari sini |
Salah satu teknik untuk menghindari terbentuknya senyawa NOx tersebut adalah tidak menggunakan udara sebagai media oksidasi pada proses gasifikasi biomasa tetapi digantikan dengan kukus (steam). Proses ini akan menghilangkan terbentuknya gas NOx dan menjadikan komposisi gas yang dihasilkan dari gasifikasi biomasa juga berbeda dengan media oksidasi berupa udara. Proses
biomass steam gasification akan menghasilkan komposisi gas
hidrogen sekitar 50%. Seperti pada umumnya aplikasi gasifikasi biomasa adalah untuk
pembangkit panas dan
listrik, maka
biomass steam gasification juga sama, hanya akan terjadi sedikit penurunan efisiensi karena konsekuensi proses tersebut. Hidrogen yang dihasilkan bila dimurnikan hingga kadar 100% maka akan bisa digunakan untuk pembangkit listrik dengan teknologi
fuel cell. Dengan fuel cell akan dihasilkan emisi yang sangat ramah lingkungan yakni
uap air (H2O).