Senin, 22 Maret 2021

7 Pabrik Pakan Ternak Terbesar Di Dunia

Sejak pakan ternak menjadi komoditas perdagangan atau produk komersial dimulai pada awal 1800an ketika alat transportasi dan penggerak alat-alat pertanian terutama menggunakan kuda dan keledai, sejumlah penyedia pakan ternak mulai bermunculan seperti Cargill, ADM, Purina dan Ridley. Pada era tersebut ilmu nutrisi pakan ternak menjadi disiplin ilmu, yakni dimulai dari 1810 ilmuwan Jerman bernama Albrecht Daniel Thaer mengembangkan standar pakan ternak pertama yakni dengan membandingkan nutrisi berbagai jenis hay. Pada menjelang tahun 1900 hammer mill pertama kali digunakan diikuti dengan horizontal batch mixer pada tahun 1909. Pada awal abad 20 terlihat banyak kemajuan dari penggunaan teknologi untuk pakan ternak tersebut tetapi kemajuan yang terlihat paling mencolok dan dramatis adalah ketika Purina memperkenalkan pellet pakan pada tahun 1920an. Dengan pelletisasi tersebut bahan brupa serbuk, kurang disukai ternak (unpalatable), kepadatan yang berbeda-beda menjadi lebih mudah digunakan dan meningkatkan keseragaman. Teknik pelletisasi ini kemudian dengan cepat banyak diminati oleh banyak produsen pakan sehingga pada tahun 1930 ada sejumlah pabrik pakan yang spesialis produksi pellet pakan (feed pellet) tersebut. Pada tahun 1944 L.A.Maynard mempublikasikan tabel kebutuhan nutrisi untuk ternak dan laboratorium peternakan. Tabel kebutuhan nutrisi tersebut selanjutnya menjadi standar dunia untuk formulasi pakan hingga saat ini termasuk diantaranya ternak ruminansia seperti domba, kambing dan sapi. Pada akhir tahun 1950an kemajuan dan spesialisasi terus berlanjut dalam industri pakan tersebut. Selain itu kapasitas produksi juga semakin besar, bahkan pada tahun 1970an kisaran kapasitas pabrik pakan ternak antara 200 - 500 ribu ton per tahun. Saat ini telah ada sekitar 30 ribu pabrik pakan di seluruh dunia dengan produksi lebih 1 milyar ton setiap tahun, dan 7 raksasa pabrik pakan ternak tersebut seperti di bawah ini :

1. Charoen Pokphand (27 juta ton/tahun)

Bisnis Charoen Pokphand bermula pada tahun 1921 ketika Chia Ek Chor dan Chia Siew Whooy dua China bersaudara mendirikan toko Chia Tai Chueng dan melakukan bisnis bibit tanaman dan sayuran dari China dan mengeksport babi dan telur ke Hongkong. Saat ini Charoen Pokphand yang berbasi di Bangkok ini merupakan konglomerat Thailand terbesar dan juga salah satu konglomerat terbesar di dunia. Perusahaan ini memiliki 8 lini bisnis yang mencakup 13 kelompok bisnis diantaranya bisnis ritel terbesar di Asia Tenggara (Seven Eleven), telekomunikasi (True), hipermarket (Siam Makro) dan otomotif (Dayang Motor). Pada tahun 2020 kelompok bisnis ini telah melakukan investasi di 21 negara.  Produksi pakan ternak Charoen Pokphand mulai digunakan pada tahun 1978 dan saat ini merupakan produsen terbesar dunia untuk produk pakan ternak dan udang, serta tiga besar dunia untuk produk unggas, daging babi dan sejumlah produk-produk pertanian.

2. New Hope (20 juta ton/tahun)

New Hope didirikan oleh Liu Yonghao pada tahun 1982 dan juga sebagai direktur utama saat ini. Sebelum mendirikan New Hope Liu Yonghao adalah guru sekolah teknik dan bersama tiga saudaranya memulainya dengan peternakan puyuh dan ayam. Saat ini New Hope adalah produsen pakan ternak terbesar di China. Selain di New Hope, Liu Yonghao juga berbisnis di perbankan dan menjadi pendiri salah satu pemegang saham di  China Minsheng Bank. Saat ini New Hope terutama bergerak pada sektor pertanian, peternakan dan pengolahan pangan, yakni dengan produksi pakan ternak 20 juta ton, pengolahan 1,3 milyar ayam dan 8 juta babi setiap tahunnya. Perusahaan ini beroperasi di 30 negara diantaranya Vietnam, Philipina, Bangladesh, Indonesia, Kamboja, Sri Lanka, Singapura dan Mesir.

3.Cargill (19,2 juta ton/tahun)

Cargill didirikan pada tahun 1865 atau sekitar 156 tahun lalu di Amerika Serikat oleh William W. Cargill dengan kantor pusat di Minnetonka, Minnesota. Setahun setelah didirkan tersebut kemudian saudaranya Sam bergabung sehingga terbentuklah W.W. Cargill and Brother. Pada tahun 1875 saudara lainnya James bergabung ke dalam perusahaan tersebut. Pada tahun 1898, John H. MacMillan, Sr., dan saudaranya, Daniel, mulai bekerja di W. W. Cargill. MacMillan kemudian menikahi putri tertua William Cargill, Edna. Sampai saat ini Cargill masih merupakan sebuah perusahaan keluarga, dengan keturunan dari pendiri (dari Keluarga Cargill dan MacMillan) memiliki 90% saham perusahaan ini dan merupakan Cargill perusahaan swasta dengan pendapatan terbesar di Amerika Serikat.

Beberapa bisnis utama Cargill adalah perdagangan, pembelian dan pendistribusian biji-bijian seperti gandum dan komoditas pertanian lain, seperti minyak kelapa; perdagangan energi, baja, dan transportasi; pengembangbiakan ternak dan produksi pakan; serta memproduksi bahan makanan seperti amilum dan sirup glukosa, minyak dan lemak sayur untuk digunakan pada makanan instan dan industri. Cargill juga memiliki bisnis jasa keuangan, yang mengelola resiko keuangan Cargill di pasar komoditas. Cargill beroperasi di 66 negara dan merupakan produsen unggas terbesar di Thailand. 

4.Purina Animal Nutrition (12 juta ton/tahun)

Purina Animal Nutrition didirikan di  Amerika Serikat oleh William H. Danforth pada tahun 1894 dengan produksi berbagai pakan hewan dengan nama Purina Mills.  Pakan hewan yang diproduksi saat itu antara lain untuk kuda, anjing, kucing, kelinci, babi dan monyet.  Pada tahun 1902, William H. Danforth bersama Webster Edgerly seorang professor universitas pendiri Ralstonism yang saat itu memproduksi breakfast cereal mendirikan perusahaan Ralston Purina. Pada tahun 1986 Ralston Purina menjual Purina Mill, bisnis pakan ternak untuk pasar Amerika, kepada British Petroleum dan menahan bisnis pakan hewan peliharaan (pet feed) dan pakan ternak internasionalnya. Pada tahun 1993 Sterling Group melakukan pembelian Purina Mill dan pada tahun 1998 dibeli oleh Koch Industries, tetapi U.S. bankruptcy court membatalkan semua hak Koch untuk mengelola kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Terakhir Purina Mills dibeli oleh Land O’Lakes pada 2001. 

5.BRF (11 juta ton/tahun)

BRF S.A. adalah perusahaan Brazil yang merupakan penggabungan antara Sadia dan Perdigao, dua perusahaan pakan utama di Brazil. Saat ini BRF adalah salah satu perusahaan pakan terbesar di dunia dengan lebih dari 30 merk dalam portofolionya, diantaranya Sadia, Perdigao, Qualy, Paty, Danica dan Bocatti. Produk BRF dipasarkan lebih dari 150 negara di dunia. BRF memiliki lebih dari 50 pabrik di 8 negara yakni Argentina, Brazil, United Arab Emirates (UAE), Belanda, Malaysia, UK, Thailand dan Turkey. Di Brazil, BRF memiliki lebih dari 30 pabrik dan 20 pusat distribusinya, sedangkan di luar negeri mengoperasikan 9 pabrik di Argentina, satu unit di UK, satu unit di Belanda, lima di Thailand, satu di Malaysia, satu di UAE, dan lima di Turki dengan didukung 27 pusat distribusinya. Produk pakan ternak yang diproduksi BRF adalah untuk ayam dan babi.   

6.Tyson Foods (10,3 juta ton/tahun)

Tyson Foods adalah sebuah perusahaan publik asal Amerika Serikat yang bisnis utamanya bergerak di industri makanan hewan dengan kantor pusatnya di 2200 Don Tyson Pkwy., Springdale, Arkansas. Tyson Foods juga merupakan perusahaan dan pemasar terbesar dunia setelah JBS S.A berbasis ayam, sapi dan babi. Perusahaan ini didirikan oleh John W. Tyson pada tahun 1935 dan sejak didirikan hingga meninggalnya tahun 1967 dia menjabat sebagai direktur utamanya. Tyson mengawali bisnisnya di pasar ayam ketika dia mendengar bahwa ayam di bagian utara Amerika lebih mahal daripada di tempat tinggalnya di Arkansas. Pada tahun 1936 Tyson membawa 500 ayam dari tempat tinggalnya ke Chichago, Illinois dan mendapatkan cukup keuntungan. Sejak kesuksesan tersebut dia mulai beternak ayam dan membuat pakan untuk ternak tersebut. Saat ini Tyson Foods beroperasi di 10 negara dengan produk-produknya tersebar menjangkau lima benua di dunia. 

7.COFCO (8,3 juta ton/tahun)

COFCO (China Oil and Foodstuffs Corporation) adalah perusahaan milik negara China (seperti BUMN di Indonesia) yang didirikan pada tahun 1949 dan merupakan pengolah bahan pangan dan pemasar terbesar di China saat ini. COFCO juga salah satu pemimpin group agribisnis Asia diamping Wilmar International. Antara tahun 1952 sampai 1987 (35 tahun), COFCO adalah impoter dan exporter tunggal untuk produk-produk pertanian dibawah kendali langsung pemerintah pusat. COFCO memiliki sejumlah lokasi produksi di China, dan juga di sejumlah negara seperti Jepang, Amerika Serikat, Inggris, Australia dan Kanada.

Tidak lama lagi diperkirakan era bioeconomy akan menjadi trend dan gaya hidup dunia sehingga masalah keberlanjutan (sustainibility) menjadi sangat penting. Bioeconomy sendiri bisa didefinisikan sebagai produksi berbasis pengetahuan dan menggunakan sumberdaya biologi atau makhluk hidup untuk menghasilkan produk-produk, proses-proses, dan jasa-jasa pada sektor ekonomi dalam kerangka sistem ekonomi berkelanjutan. Dengan penduduk mayoritas muslim sudah seharusnya Indonesia mengembangkan banyak model-model bioeconomy yang sejalan dengan nilai Islam. Hal ini karena bioeconomy juga akan terkait terkait masalah pangan dan sandang yang dalam Islam sangat jelas terkait dengan masalah halal haram. Bukan hanya itu tentu model tersebut juga dioptimasi sehingga bisa semaksimal mungkin membawa kemakmuran umat dan memberi solusi pada sejumlah masalah besar yang dihadapi. Ekonomi Islam yang belum menjadi mainstream di negeri mayoritas Islam adalah salah satu masalah besar tersebut. Praktisnya produk-produk pakan maupun peternakan harus sejalan dengan industri halal sehingga memberi berkah dalam kehidupan dunia dan akhirat, bukan hanya mencari keuntungan semata tetapi menghalalkan segala cara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengolahan Limbah Kelapa Muda : Dibriket atau Dipelletkan saja!

Ketika cuaca sangat panas seperti akhir-akhir ini, minum air kelapa sangat menyegarkan. Hal ini karena air kelapa selain untuk memenuhi kebu...