Senin, 26 April 2021

Merencanakan Suplai Pakan Jangka Panjang

Pakan merupakan komponen biaya tertinggi dalam usaha peternakan dengan porsi mencapai sekitar 70%. Dengan demikian pakan memiliki peran penting bagi keberlangsungan usaha tersebut. Perencanaan dalam penyediaan pakan yang baik akan mengurangi resiko kegagalan termasuk penurunan produksi peternakan tersebut. Menjaga performa industri peternakan tetap tinggi bukan hal yang mudah tentunya, diantaranya menjaga kualitas dan kuantitas pakan tersebut. Perencanaan pakan untuk suplai jangka panjang perlu dilakukan secara seksama dan komprehensif sehingga usaha peternakan bisa optimal. Faktor musim adalah salah satu faktor penting ketersediaan pakan tersebut. Tingkat keberhasilan dan besarnya keuntungan yang didapat juga bisa diprediksi lebih baik.

Dalam usaha komersial, pakan ternak ruminansia khususnya domba, kambing dan sapi pada umumnya lebih mudah didapatkan daripada pakan unggas atau ayam. Import bungkil kedelai sudah dilakukan untuk pakan unggas atau ayam tersebut. Daging ayam memang masih menempati peringkat 1 sebagai sumber protein hewani di Indonesia dengan porsi sekitar 70%. Sedangkan untuk ruminansia di atas umumnya pakan bisa disediakan oleh sumber pakan lokal seperti rerumputan dan tanaman legum. Tetapi seiring menyempitnya lahan yang bisa digunakan untuk tanaman hijauan di atas maka semakin terbatas ketersediaan pakan untuk ternak tersebut, apalagi untuk padang penggembalaan. Kondisi inilah yang membuat peternakan ruminansia tersebut sulit dikembangkan dalam kapasitas besar atau berorientasi industri. Kebun energi dengan luasan bisa mencapai ribuan hektar diharapkan menjadi solusi untuk hal tersebut.  

Perkembangan kebun energi sendiri sangat terkait penggunaan energi terbarukan khususnya biomasa baik di lokal / dalam negeri maupun global. Seiring era bioeconomy sehingga penggunaan bahan bakar fossil demikian juga untuk pembuatan berbagai produk lainnya semakin dikurangi, maka biomasa akan semakin mendapat perhatian dan semakin banyak digunakan. Hal tersebut seharusnya seiring dengan pertumbuhan sektor peternakan ruminansia di atas dan industri halal pada umumnya. Terkait dengan pakan ternak tersebut ada 3 hal penting yang perlu diperhatikan yakni nutrisi, keamanan /safety dan keberlanjutannya / sustainibility. Selain faktor-faktor tersebut faktor teknologi, logistik dan manajemen yang baik juga turut berperan penting untuk keberlangsungan suplai pakan jangka panjang tersebut. Apabila seluruh unsur pakan (serat, protein, vitamin, mineral dsb) dapat dicukupi dari sumber lokal / dalam negeri sehingga harga lebih murah maka usaha peternakan akan semakin kompetitif. Sedangkan apabila tergantung pada import maka biaya pakan akan mahal dan usaha peternakan menjadi kurang kompetitif sehingga output produk daging dan susu sebagai sumber protein juga menjadi mahal. Dan jangan sampai produksi pakan ternak dalam negeri berkembang katakan saja 5 kali tetapi import bahan bakunya malah 15 kali lipat.    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Urgensi Transisi Energi Berkeadilan

Seorang muslim dari Amerika Serikat (AS) yang juga merupakan aktivis lingkungan, Ibrahim Abdul Matin (2012), dalam bukunya Green Deen : What...