Jumat, 09 April 2021

Biochar Untuk Perkebunan Kurma

Biochar semakin banyak digunakan sebagai pembenah tanah (soil amendment) dengan maksud untuk memperbaiki sifat-sifat fisika, kimia dan biologi tanah, serta menurunkan konsentrasi gas rumah kaca dari atmosfer, yakni biochar tersebut menjerap secara langsung karbon dioksida atau CO2 dari atmosfer. Pada perkebunan kurma yang sebagian besar ditanam di daerah kering dan berpasir, penggunaan biochar terutama akan meningkatkan kemampuan menahan air dan hara artinya penguapan air tanah juga bisa dikurangi dan kehilangan hara untuk pohon kurma juga akan bisa dikurangi. Hal tersebut tentu saja sangat menguntungkan bagi pohon kurma.  Limbah-limbah dari perkebunan kurma seperti pelepah, biji dan daun dapat digunakan sebagai bahan baku biochar tersebut. Dampak atau hasil positif dari penggunaan biochar telah banyak dilaporkan dari sejumlah riset dan eksperiment. Hasil-hasil tersebut adalah perbaikan sifat fisika, kimia dan biologi tanah yang hasil akhirnya pada kualitas dan produktivitas buah yang dihasilkan.

Setiap tahun diperkirakan setiap pohon kurma menghasilkan limbah biomasa sebanyak 33 kg “green waste” atau 20 kg kering. Saat ini diperkirakan pohon kurma di seluruh dunia mencapai 120 juta pohon dengan potensi limbah biomasanya sebesar 4 milyar ton “green waste” atau 2,4 milyar kering dan bisa dikonversi biochar menjadi 800 juta ton biochar. 10 negara produsen kurma terbesar Mesir, Iran, Saudi Arabia, Algeria, Iraq, Pakistan, Sudan, Sudan Selatan, Oman dan Uni Emirat Arab. Penggunaan alat pyrolysis modern untuk pengolahan limbah biomasa tersebut menjadi biochar, juga menghasilkan excess energy untuk produksi panas atau listrik yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Lokasi perkebunan kurma yang berada di daerah pedalaman bisa memanfaatkan listrik tersebut ataupun menyimpan energi tersebut untuk keperluan lain seperti memasak. Penyimpanan energi tersebut bisa dengan tangki besar ataupun kecil-kecil untuk keperluan penduduk di lokasi tersebut. Dengan memanfaatkan excess energy dari proses pyrolysis tersebut maka kerusakan lingkungan seperti ilegal logging bisa diminimalisir. Daerah kering dan tandus adalah daerah dengan penguapan tinggi dan curah hujan rendah, dan area seperti ini mencapai 41% dari luas permukaan tanah di bumi. Saat ini hampir 900 juta manusia menghuni daerah ini. 

Perbaikan kualitas tanah akan menghasilkan produktivitas tanaman yang lebih tinggi. Semakin baik kualitas tanah bisa diusahakan maka akan semakin meningkat pula produktivitasnya. Biochar akan memperkaya karbon organik tanah yang memiliki peran penting antara lain mengurangi kehilangan hara tanaman, meningkatkan agregasi tanah, mengurangi erosi tanah, dan meningkatkan pengikatan air. Setiap tanaman punya karakteristik tersendiri terhadap media tanamnya dan kondisi lingkungan. Perbaikan kualitas tanah tersebut tentu juga akan meningkatkan produktivitas buah kurma bahkan juga peningkatan kualitas buah tersebut. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Urgensi Transisi Energi Berkeadilan

Seorang muslim dari Amerika Serikat (AS) yang juga merupakan aktivis lingkungan, Ibrahim Abdul Matin (2012), dalam bukunya Green Deen : What...