Selasa, 23 November 2021

Urgensi Produksi Hay

Kalau di negara empat musim pada musim dingin tanaman pertumbuhannya sangat lambat bahkan berhenti tumbuh sehingga hay digunakan sebagai tambahannya, sedangkan di Indonesia pada musim kemarau rerumputan juga hijauan terbatas sehingga untuk mempertahankan performa peternakan seharusnya pakan tambahan seperti hay ini digunakan. Dengan dibuat hay, pakan ternak menjadi tahan lama sehingga bisa untuk sumber pakan ketika pasokan berkurang. Dengan kondisi kering dan dipadatkan maka hay menjadi mudah disimpan dan penggunaannya. Pada peternakan yang berorientasi pada perkembangbiakkan (breeding) kualitas pakan biasanya tidak sebagus pada peternakan yang berorientasi pada penggemukan (fattening). Durasi breeding yang lebih lama daripada fattening adalah salah satu pertimbangan tersebut, karena pakan menjadi komponen biaya tertinggi pada usaha peternakan.

Karena berbagai faktor seperti karena kondisi geografi dan tenaga kerja, sejumlah negara bahkan harus mengimport pakan ternak khususnya hay tersebut. Amerika Serikat misalnya mengeksport tidak kurang 700.000 ton hay setiap tahunnya ke Jepang, Taiwan dan Korea. Daun leguminoceae seperti indigofera, kaliandra dan gliricidia / gamal adalah sumber pakan ternak ruminansia sangat potensial untuk produksi hay tersebut. Selain bisa ditanam khusus untuk produksi hay tersebut leguminoceae tersebut juga bisa sebagai tanaman kebun energi atau kebun biomasa. Integrasi kebun energi atau kebun biomasa tersebut dengan usaha peternakan khususnya produksi pakan ternak dalam bentuk produk hay adalah kombinasi yang sangat menarik.  

Selain untuk pasar export, pasar dalam negeri atau lokal juga tidak kalah menarik. Daerah-daerah dengan tanah yang luas bisa sebagai sentra-sentra produksi hay tersebut selanjutnya didistribusikan ke sejumlah sentra peternakan ruminansia. Hay dengan kondisi kering dan dipadatkan (densified) sehingga mudah didistribusikan bahkan dalam jarak jauh sekalipun. Hal ini berbeda dengan silase yang kondisinya basah sehingga tidak bisa dipadatkan seperti hay tersebut. Dengan terpenuhinya pakan maka performa usaha peternakan ruminansia bisa terjaga. Pada kebun energi atau kebun biomasa, kayu bisa diolah menjadi produk energi seperti wood chip, wood pellet, wood briquette maupun sawdust charcoal briquette, atau pun produk non-energi seperti particle board. Itu berarti seluruh bagian pohon tersebut bisa dimanfaatkan.  

Selasa, 16 November 2021

Membangun Pabrik Wood Pellet Kapasitas Besar, 5rb ton/bulan Up

Pabrik wood pellet kapasitas besar memiliki resiko lebih besar daripada pabrik wood pellet kapasitas kecil. Pada pabrik tersebut target produksi menjadi tolok ukur penting disamping kualitas wood pelletnya tentu saja. Konsekuensinya adalah penggunaan mesin produksi yang handal sehingga target produksi tersebut bisa tercapai. Sedangkan pada pabrik wood pellet kapasitas kecil biasanya dengan produksi kecil, dengan jam kerja pendek kualitas mesin produksi tidak sebaik untuk kapasitas besar tersebut, sehingga investasi untuk pembelian mesin juga lebih murah. Kemampuan untuk bekerja secara kontinyu dengan jam kerja panjang, downtime minimum, serta output dan kualitas produk yang senantiasa stabil. Mesin-mesin produksi dengan performa tinggi tersebut biasanya telah memiliki jam terbang tinggi sehingga bisa diandalkan. Walaupun dengan harga alat lebih mahal tetapi tetap menjadi pilihan karena tujuan tercapai yakni kualitas dan kuantitas produk wood pellet sesuai rencana. 

 

Pada umumnya suatu pembuat peralatan atau mesin produksi dan khususnya wood pellet tidak membuat dari A-Z atau seluruh peralatannya (complete line). Pada umumnya mereka spesialis di satu atau beberapa peralatan saja, terutama pada pelletiser karena merupakan jantung dari produksi wood pellet tersebut. Sedangkan peralatan lainnya dibuat oleh perusahaan lain. Ketika perusahaan pembuat peralatan atau mesin produksi tersebut menawarkan unit complete line untuk produksi wood pellet, mereka berarti telah menambahkan sejumlah peralatan pendukung dari beberapa vendor jaringan mereka. Lantas apakah bisa seandainya ingin membuat sendiri pabrik wood pellet sesuai keinginan sendiri atau melakukan kustomisasi sehingga peralatan-peralatan dari sejumlah vendor tersebut dirakit (assembling) sendiri sehingga complete line produksi wood pellet ? Tentu saja bisa, tetapi membutuhkan sejumlah keahlian tersendiri atau ibarat membuat mobil sendiri dengan peralatan atau komponen dari banyak vendor. Sebagai contoh merangkai atau merakit sejumlah mesin tersebut dan walaupun dari produsen mesin terkenal bisa jadi tidak memberikan performa optimal karena tidak mengetahui karakteristiknya termasuk kompatibilitasnya.

Walaupun pada dasarnya untuk mendapatkan level performa terbaik dengan tingkat efisiensi yang tinggi tetapi mencari kombinasi terbaik. Faktor harga juga menjadi variabel lainnya untuk mendapatkan kombinasi terbaik tersebut. Penyedia atau penjual mesin berpengalaman bisa menyediakan sesuai keinginan pembeli terutama dengan budget yang terbatas tetapi menginginkan performa prima. Semakin tinggi jam terbang atau pengalaman penyedia mesin tersebut biasanya semakin baik dalam memberikan penawarannya karena sudah mengetahui karakteristik masing-masing peralatan tersebut. Instalasi, commissioning, training hingga after sales service menjadi pertimbangan selanjutnya. Pada industri wood pellet besar kustomisasi peralatan dari berbagai vendor pembuat peralatan produksi hingga aspek safety adalah hal yang biasa dilakukan. Apalagi pemilihan peralatan tersebut juga berdasarkan pengalaman pabrik-pabrik wood pellet yang sudah beroperasi. Kustomisasi memang sesuatu yang unik yang banyak dipengaruhi oleh pengalaman sebelumnya.

Pengalaman sebelumnya dengan produsen penyedia alat tertentu menjadi pengalaman penting untuk mengetahui performa atau karakteristik suatu peralatan. Tentu sangat sulit mengetahui semua karakteristik peralatan yang tersedia di pasaran karena begitu banyaknya produsen penyedia alat,  lokasi penyedia peralatan tersebut dan kemampuan menghandle suatu proyek wood pellet. Selain faktor teknis faktor hubungan manusia juga turut berperan dalam hal tersebut terutama success story proyek sebelumnya. Upgrading peralatan biasanya sebagai pintu masuk untuk kerjasama dengan vendor lain apalagi vendor sebelumnya tidak memiliki kapabilitas tersebut misalnya untuk meningkatkan efisiensi dan fleksibilitas bahan baku belt dryer untuk menggantikan rotary dryer karena kemampuan pengeringan lebih baik, ataupun hammer mill tertentu yang juga memiliki kemampuan tertentu dan sebagainya. Apalagi jika sudah memiliki pengalaman panjang dengan mereka sebelumnya.

Bisnis Protein Pakan Ternak dari Produk Samping Pabrik Sawit

Pakan ternak adalah mata rantai pangan bagi manusia. Kebutuhan pakan juga akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk at...