Rabu, 21 Agustus 2013

Gasifikasi Sekam Padi Untuk Pedesaan


Produksi padi Indonesia tahun 2008 sebanyak 59,9 juta ton gabah kering giling (GKG), dengan rata-rata prosentase sekam padi 25% /ton padi maka akan didapat 15 juta ton/tahun. Apabila kita menggunakan asumsi sekitar 70% sekam tersebut dapat terkumpul maka 10,5 juta ton/tahun sekam padi atau ekuivalen dengan 2,5 juta KL/tahun BBM atau 3,3 MWh/tahun listrik. Berbagai negara umumnya membuat unit gasifikasi sekam padi skala besar sedangkan untuk skala kecil dan menengah belum banyak dijumpai.  Mayoritas penduduk Indonesia yang tinggal di pedesaan akan membutuhkan unit gasifikasi tersebut terutama untuk skala kecil dan menengah yang ekuivalen dengan 3-30 kW.

Sekam padi dan tongkol jagung lebih cocok untuk sumber energi atau bahan kimia lainnya daripada sumber serat, sehingga pilihan untuk gasifikasi atau sumber energi adalah tepat. Output gasifikasi bisa berupa energi panas,energi mekanik maupun energi listrik. Aplikasi di pedesaan antara lain untuk penggilingan gabah, UKM, ataupun pompa untuk sawah. Sumber energi panas yakni dengan membakar gas output gasifikasi tersebut adalah skema terpendek dan tercepat untuk penerapan gasifikasi. Sedangkan untuk menghasilkan energi mekanik dan energi listrik konfigurasi unit gasifikasi akan lebih rumit mengingat adanya unit tambahan berupa pembersihan dan pendinginan gas. Gasifier type downdraft yang umum digunakan untuk menghasilkan energi mekanik dan listrik karena gas dihasilkan telah relatif bersih dari tar sedangkan untuk menghasilkan sumber panas gasifier type updraft akan lebih cocok karena rancangannya lebih sederhana.

Pemakaian gasifikasi di pedesaan sebagai sumber panas sangat disarankan. Pemakaian gasifikasi umumnya akan menghemat biaya bahan bakar karena harga sekam padi yang umumnya juga dikategorikan sebagai limbah juga sangat murah. Harga BBM yang terus meningkat juga otomatis akan meningkatkan biaya produksi berbagai produk barang maupun jasa. Subtitusi BBM dengan gasifikasi sekam padi akan menghemat biaya produksi secara signifikan dengan perkiraan bisa menghemat 50% atau lebih tergantung harga sekam padi di lokasi yang bersangkutan. Keuntungan dari sisi lingkungan antara lain berupa teratasinya masalah limbah, emisi gas pembakaran lebih bersih dan pemakaian bahan bakar terbarukan (carbon neutral).     

Dengan pembersihan gas yang baik, unit gasifier akan mampu menghasilkan listrik yag stabil. Gas yang bersih tersebut kemudian akan sebagai bahan bakar  IC engine (Internal combustion engine), yang selanjutnya akan menggerakkan genset dan menghasilkan listrik.  Sekam padi yang semula hanya ditumpuk dan dionggokkan dipinggir jalan selanjutnya akan menjadi bahan baku gasifier tersebut dan dikonversi menjadi listrik. Penerangan jalan, menggerakan pompa air maupun mesin penggilingan padi bisa dijalankan dengan listrik yang dihasilkan dari gasifier sekam padi tersebut. Secara umum teknologi  gasifier tersebut dapat diproduksi lokal dengan menggunakan workshop atau bengkel pabrikasi setempat, bisa dibesarkan unitnya sampai kapasitas tertentu sesuai keperluan, serta biaya investasi dan operasional terjangkau oleh penduduk lokal.  Dengan operasi dan perawatan yang baik, unit gasifier dapat berumur lebih dari 5 tahun, serta biaya investasi bisa kembali dengan dalam setahun, dengan operasi 8 jam/hari dan 365 hari dalam setahun.  Skema proses-nya akan terlihat seperti gambar dibawah ini :    


1 komentar:

  1. pengen beli reaktor gasifikasi sekam dimana y?. trus kira2nya berapa duit,,

    BalasHapus

Urgensi Transisi Energi Berkeadilan

Seorang muslim dari Amerika Serikat (AS) yang juga merupakan aktivis lingkungan, Ibrahim Abdul Matin (2012), dalam bukunya Green Deen : What...