Photo diambil dari sini |
Keterjaminan pasokan bahan baku adalah mutlak diperlukan
bagi kelangsungan industri wood pellet , briket maupun biofuel lainnya. Bahan baku yang homogen
menjadi lebih baik karena memudahkan proses dibandingkan bahan baku yang
hetogen, misalnya bahan baku yang semuanya berasal dari batang pohon akan lebih
baik dibandingkan bahan baku dari campuran dari batang, pelepah, daun, akar dan
sebagainya. Jenis tanaman trubusan dengan umur pendek dan berulangkali bisa
dipanen adalah pilihan ideal sebagai tanaman kebun energi. Luasnya lahan kritis
di Indonesia yang mencapai ratusan ribu bahkan jutaan hektar sangat potensial
dimanfaatkan sebagai kebun energi dengan menanam tanaman trubusan atau SRC
tersebut.
Kaliandra dan gamal adalah dua jenis tanaman trubusan untuk kebun
energi yang telah banyak dibudidayakan sebagai penopang industri wood pellet. Kedua
tanaman trubusan tersebut banyak dipilih karena memerlukan prasyarat tumbuh dan
berkembang yang mudah bahkan bisa hidup di lahan-lahan kritis. Hal tersebut
memungkinkan didapat dua keuntungan sekaligus yakni, keberlangsungan pasokan
bahan baku untuk industri wood pellet dan penghijauan untuk mencegah erosi,
banjir dan sebagainya. Panen bisa dilakukan setelah umur tanaman sekitar 1
tahun dan selanjutnya pada tahun berikutnya bisa dipanen lagi, hingga puluhan
kali. Sri Lanka adalah salah satu negara yang karena tidak tersedianya energi fossil
maka menyandarkan energinya dari biomassa, khususnya tanaman gamal tersebut. Selain batangnya bisa dimanfaatkan sebagai
bahan baku industri wood pellet, daunnya bisa sebagai pakan ternak, tambahan
lagi untuk kaliandra dan gamal, bunganya bisa dimanfaatkan untuk peternakan
lebah madu.
Wood pellet yang dihasilkan dari bahan baku kayu kaliandra
maupun gamal memiliki nilai kalor tinggi, yakni lebih dari 4000 kkal/kg, kadar
abu rendah dan kandungan lignin tinggi sehingga memudahkan proses pemelletan di
industri wood pellet tersebut. Wood pellet untuk dengan aplikasi utamanya
sebagai sumber energi terbarukan termasuk kategori bahan bakar carbon neutral,
hal ini karena sumber biomasa kayunya dari fotosintesis dengan menggunakan CO2
dari atmosfer dan ketika dimanfaatkan sebagai sumber energy dilepaskan lagi ke
atmosfer. Jadi secara neraca tidak ada penambahan CO2 diatmosfer atau carbonneutral.
Adanya permintaan dari sejumlah negara seperti Korea Selatan dengan wood pellet hanya dari bahan biomasa kayu akan semakin menguatkan lagi penggalakan kebun energi ini untuk bisnis yang berkelanjutan. Hal ini karena biomasa kayu memiliki sejumlah kelebihan pada nilai kalor, kadar abu dan kimia abu-nya dibandingkan biomasa lainnya khususnya limbah-limbah agroindustri. Senyawa-senyawa seperti klorin, sulphur dan nitrogen menjadi perhatian penting dalam standar wood pellet tersebut.
Adanya permintaan dari sejumlah negara seperti Korea Selatan dengan wood pellet hanya dari bahan biomasa kayu akan semakin menguatkan lagi penggalakan kebun energi ini untuk bisnis yang berkelanjutan. Hal ini karena biomasa kayu memiliki sejumlah kelebihan pada nilai kalor, kadar abu dan kimia abu-nya dibandingkan biomasa lainnya khususnya limbah-limbah agroindustri. Senyawa-senyawa seperti klorin, sulphur dan nitrogen menjadi perhatian penting dalam standar wood pellet tersebut.
Selamat Malam... saya tertarik dengan artikel penggalakan kebun energi... apakah sudah ada yang menggalakannya...?
BalasHapusSudah ada, kita bisa bekerjasama kalau tertarik
BalasHapusDimana lokas industri Wood pallet yg sudah jalan
BalasHapus