Ketersediaan pakan adalah hal sangat penting untuk mendukung dan
keberlanjutan usaha peternakan. Pakan yang mudah, melimpah dan murah menjadi
hal penting untuk diupayakan. Pakan juga merupakan komponen biaya tertinggi
pada usaha peternakan, seperti halnya pupuk pada sejumlah perkebunan dan
pertanian. Upaya mendapatkan pasokan pakan berkualitas dan kontinyu merupakan
syarat mutlak suksesnya usaha peternakan. Pasokan daging dalam negeri yang
masih banyak dari import tentu kurang menggembirakan. Untuk itulah program
produksi daging nasional hingga swasembada daging harus terus digenjot.
Langkanya ketersediaan daging sehingga memacu harga lebih tinggi membuat
peluang daging haram yang murah mudah masuk di pasaran, apalagi terjadi
lemahnya pengawasan dan sanksi ringan bagi pemasok daging haram tersebut.
Sebagai negara dengan mayoritas Islam terbesar dan daging adalah unsur pangan
penting berupa protein, maka pengembangan usaha peternakan juga harus sinkron
dengan kondisi tersebut. Peternakan yang dibuat dan menjadi prioritas utama
adalah peternakan yang mendukung industri halal.
Daun gliricidia yang merupakan limbah kebun energi atau kebun biomasa adalah
sumber pakan potensial yang bernutrisi tinggi. Proyeksi perkembangan kebun
energi atau kebun biomasa yang semakin meningkat seharusnya juga sejalan dengan
pemanfaatan limbah daun tersebut untuk pakan ternak. Kandungan daun gliricidia
yang kaya protein menjadi sumber nutrisi penting bagi ternak khususnya
ruminansia seperti domba, kambing dan sapi sehingga perlu dikembangkan dan
dimanfaatkan secara optimal. Dengan pemanfaatan daun tersebut maka seluruh
bagian pohon dari kebun energi atau kebun biomasa tersebut bisa dioptimalkan.
Pembuatan pellet dari daun tersebut (feed pellet) juga akan memudahkan
penyimpanan, menghemat transportasi, tahan lama dan memudahkan penggunaan
sebagai pakan ternak. Umat Islam yang setiap tahun melaksanakan ibadah Qurban akan membutuhkan pasokan hewan ternak berupa domba, kambing dan sapi dalam jumlah besar. Selain itu juga pada saat Ramadhan dan Idul Fitri juga terjadi lonjakan permintaan daging tersebut, bahkan sering dijumpai pada saat tersebut daging haram seperti daging babi dan anjing dioplos dengan daging-daging diatas. Dan ketika ada kelahiran anak keluarga muslim juga disunahkan melakukan aqiqah dengan menyembelih domba atau kambing sebanyak 1 atau 2 ekor. Selain itu juga pada dasarnya suplai daging untuk kebutuhan sehari-hari juga masih minus. Hal-hal tersebut seharusnya menjadi motivasi pengembangan usaha peternakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar