Jumat, 17 Juli 2020

Membuat Prototype Pabrik Kelapa Kelapa Terpadu Berbasis Kebun Kelapa Sempit


Industri kelapa terpadu belum banyak ditemukan di Indonesia, padahal dengan mengolah kelapa secara terpadu maka pengolahan tersebut akan menjadi efektif dan efisien. Setiap bagian pohon kelapa bisa dimanfaatkan, termasuk buahnya atau seluruh bagian dari buah tersebut. Dengan memanfaatkan buah kelapa secara menyeluruh juga selain akan menghasilkan sejumlah produk, juga ada bagian buah yang bisa dijadikan sebagai sumber energi untuk proses produksi tersebut. Kondisi ini juga akan meminimalisir bahkan mengeliminasi penggunaan energi dari luar. Selain itu penggunaan energi dari biomasa yang merupakan carbon neutral sehingga ramah lingkungan karena merupakan energi terbarukan dan menghemat biaya produksi. Biaya produksi yang bisa dihemat akibat penggunaan limbah biomasa seperti sabut dan tempurung kelapa akan membuat keuntungan usaha lebih besar.




Pemilik perkebunan kelapa dengan luas beberapa puluh atau ratus hektar bisa membuat pilot project (prototype) industri kelapa terpadu. Dengan membuat prototype dari industri kelapa terpadu tersebut maka bisa menjadi dasar untuk perbesaran kapasitas (scale up) selanjutnya. Karakteristik produk, proses produksi hingga peluang pasar bisa dipelajari lebih baik dengan cara ini. Setelah semua informasi telah didapat dan dikuasai dengan baik selanjutnya menjadi lebih mudah dikembangkan termasuk apabila ingin mencari investor untuk pengembangan usaha tersebut.

Memang rute atau cara diatas memakan waktu lebih lama dan usaha lebih keras dibandingkan apabila hanya menjual buah kelapa dari kebun tersebut, apalagi kelapa muda yang dijual, tentu lebih cepat dan lebih mudah. Tetapi jika visi besar yang dibangun dengan mengoptimalkan potensi tersebut maka rute atau cara di atas menjadi jauh lebih efektif dan lebih aplikatif di sejumlah lokasi sentra-sentra produksi kelapa dimana pun berada. Dengan pendekatan industri kelapa terpadu tersebut selain memaksimalkan keuntungan juga menjadi aktivitas produksi yang zero waste. Berbeda dengan kelapa sawit yang varian produknya lebih terbatas, varian produk kelapa lebih banyak sehingga pendekatan industri kelapa terpadu setiap tempat bisa berbeda-beda dari satu tempat dengan yang lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Urgensi Transisi Energi Berkeadilan

Seorang muslim dari Amerika Serikat (AS) yang juga merupakan aktivis lingkungan, Ibrahim Abdul Matin (2012), dalam bukunya Green Deen : What...