Kamis, 11 Juni 2020

Produksi Palet Dari Limbah Biomasa dan Bahan Daur Ulang Untuk Solusi Masalah Lingkungan dan Ekonomi




Seiring meningkatnya kesadaran lingkungan maka limbah-limbah yang mencemari lingkungan, sedikit-demi sedikit dikurangi dan diolah menjadi barang yang bermanfaat. Limbah biomasa di daerah tertentu bisa terserap sangat banyak sehingga mengurangi pencemaran lingkungan seperti serbuk gergaji dan limbah-limbah pengolahan kayu yang diolah menjadi wood pellet dan wood briquette. Tetapi pada umumnya juga masih banyak limbah-limbah biomasa yang masih banyak tidak termanfaatkan sehingga mencemari lingkungan seperti tongkol jagung, sekam padi, tandan kosong sawit dan sabut kelapa.  Bahkan untuk sampah plastik jumlahnya sangat banyak dengan konsumsi diperkirakan 5,5 juta ton/tahun dan Indonesia juga menjadi negara yang melakukan pencemaran dengan sampah plastik di lautan peringkat kedua setelah China dan masih sangat sedikit yang melakukan pengolahan terhadap sampah plastik ini. Pada dasarnya upaya pengolahan limbah tersebut adalah hal positif tetapi karena jumlahnya masih sangat kecil maka masih sangat perlu ditingkatkan sehingga sebagian besar limbah-limbah atau sampah tersebut bisa terolah dan menjadi barang yang bermanfaat. 


Palet adalah salah satu produk yang bisa dibuat dengan bahan daur ulang tersebut. Palet adalah struktur datar yang dapat menahan beban dalam posisi stabil saat diangkat alat-alat seperti truk garpu, truk palet, dongkrak atau derek jangkung. Barang-barang dalam kontainer atau peti kemas sering ditempatkan di atas palet dan dibungkus atau dalam kemasan tertentu saat diangkut. Penggunaan palet kayu oleh para exporter di Asia saja diperkirakan mencapai sebanyak 1,7 milyar buah per tahun atau membutuhkan setara dengan 200 juta pohon setiap tahunnya. Apabila palet tersebut bisa disubtitusi dengan bahan limbah biomasa atau bahan daur ulang tersebut berupa limbah biomasa maupun limbah plastik tersebut maka selain akan mengatasi masalah limbah, berdampak positif bagi lingkungan dan juga sebagai bisnis yang menguntungkan. 


Penggunaan palet sebagai penahan beban pada kontainer seperti penjelasan diatas, membutuhkan kekauatan mekanis yang memadai. Rekayasa material limbah tersebut sehingga memenuhi spesifikasi tersebut membutuhkan proses kompresi atau pemadatan dan perekatan. Semakin besar densitas material maka berarti semakin padat dan keras material tersebut sehingga semakin kuat materal tersebut tahan terhadap tekanan. Peningkatan densitas atau pemadatan tersebut bahkan bisa lebih dari dua kali kepadatan kayu, sehingga sangat keras. Lignin yang banyak terdapat pada biomasa yang berasal tumbuhan seperti kayu dan limbah-limbah pertanian di atas bisa sebagai perekat alami. Selain spesifikasi teknis suatu produk, faktor harga atau ekonomi adalah faktor lain yang membuat orang-orang beralih untuk menggunakan produk palet ini. Dengan bahan baku berupa limbah maka harga jual palet tersebut seharusnya bisa lebih murah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Memaksimalkan Kecepatan Penyerapan CO2 dari Atmosfer Berbasis Biomasa

Memaksimalkan kecepatan penyerapan CO2 dari atmosfer adalah hal sangat penting mengingat kecepatan penambahan konsentrasi CO2 ke atmosfer ya...