Tingginya kebutuhan energi dan dilain sisi bahan bakar
fossil juga mahal dengan kadang-kadang mengalami kelangkaan mendorong pemakaian
bahan bakar alternatif dari biomasa. Limbah biomasa yang pada awalnya mencemari
lingkungan pada dasarnya adalah bahan
baku potensial untuk energi terbarukan, ramah lingkungan, hemat biaya dan tidak
merusak citarasa makanan, khususnya pada industri makanan. Dari sisi bahan bakarnya karena berasal dari
biomasa maka dikategorikan carbon neutral.
Briket arang dari serbuk gergaji dari kayu-kayu keras yang
memiliki nilai kalor diatas 7000 kkal/kg dan kekerasan tinggi adalah arang
superior untuk berbagai keperluan. Berikut berbagai aplikasi yang bisa
memanfaatkan arang briket serbuk kayu-kayu keras tersebut.
1.
Industri Pengecoran Logam Alumunium
Logam alumunium (Al) memiliki titik lebur hanya sekitar 700
C atau lebih rendah daripada jenis logam lain seperti besi, baja dan
sebagainya, sehingga membutuhkan spesifikasi bahan bakar dengan nilai kalor
lebih rendah daripada pengecoran logam besi dan baja tersebut. Briket arang
dari serbuk kayu keras bisa sebagai bahan bakar untuk pengecoran logam
alumunium tersebut.
2.
Industri Peternakan Ayam
Ayam-ayam yang baru menetas sampai berumur 2 minggu (DOC =
days old chicken) membutuhkan pemanas ruangan terus menerus dengan suhu
terkontrol. Harga LPG yang semakin mahal mendorong banyak peternak beralih
menggunakan bahan bakar alternatif ini.
Briket arang dengan waktu nyala yang lama dan suhu yang bisa dikontrol, menjadi
alternatif yang menarik. Kontrol dilakukan dengan blower yang dilengkapi instrument
pengatur valve input udara sehingga panas yang dimasukkan dalam kandang ayam
bisa terkontrol.
3.
Restoran dan Katering
Memasak dalam jumlah banyak dengan durasi yang lama adalah
karakteristik pada usaha restoran dan katering. Briket arang ini sangat cocok untuk pola
memasak seperti itu. Rumah tangga yang umumnya memasak jumlah sedikit dan durasi
cepat tidak terlalu cocok untuk pemakaian briket arang ini. Panas yang tinggi,
waktu nyala yang lama dan tidak merusak citarasa makanan adalah faktor utama
keunggulan briket arang ini.
4.
Warung Sate Kambing & Sate Sapi
Bahwa pemakaian briket arang ini tidak merusak citarasa
makanan, akan benar-benar teruji pada warung sate kambing. Hal ini karena
kontak langsung antara bahan bakar briket dengan sate kambingnya. Justru karena
briket ini menghasilkan panas cukup tinggi posisi sate kambing harus dibuat
agak jauh dari briket arang ketika membakarnya supaya tidak gosong (hangus).
Sedangkan pada sate ayam karena sangat
cepat matangnya, maka akan cepat hangus, jadi tidak cocok.
5.
Warung Angkringan
Warung yang identik dengan cafĂ© “tiga ceret”
(air putih, jahe dan teh) ini sangat menjamur diberbagai daerah khususnya
dipulau Jawa. Berbagai menu lainnya seperti gorengan, sego kucing dan camilan
juga umum disajikan di warung ini. Air untuk membuat minuman tersebut harus
tetap panas sehingga dibutuhkan sumber panas yang awet dan menyala terus menerus.
Pemakaian dengan briket arang ini lebih hemat daripada arang kayu biasa tetapi
hanya membutuhkan kompor khusus yang dilengkapi semen tahan api. Pengalaman
dengan tungku biasa (bahasa jawa : anglo, dari tanah liat) pecah dengan apabila
dengan briket arang ini karena panasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar