Kamis, 22 Mei 2014

Melihat Lebih Dekat Wood Pellet


Ketika kita amati lebih dekat permukaan wood pellet maka akan terlihat permukaannya yang halus, licin dan mengkilap. Bahkan karena permukaannya halus, licin dan mengkilap tersebut ada orang yang mengatakan bahwa wood pellet tersebut dilapisi secara khusus (coating). Jelas pernyataan tersebut tidak berdasar apalagi didukung argument yang kuat. Produksi beberapa ton, puluhan hingga ratusan hingga ribuan ton setiap hari jelas menghasilkan jumlah satuan wood pellet yang sangat banyak. Bagaimana cara melapisinya ? Dan berapa banyak zat pelapis yang digunakan sehingga tetap ekonomis? Sama sekali orang tersebut tidak bisa memberi jawaban. 





Permukaan halus, licin dan mengkilap tersebut sebenarnya terjadi karena lignin dalam kayu yang cenderung menjadi resin sehingga bersifat plastis. Seandainya cetakan tersebut dipanjangkan dan suhunya ditambah, maka kondisi panas dan hampa udara dalam ruang berbentuk selongsong (shell) tersebut akan menyebabkan terjadinya pirolisis ditandai dengan kulit luarnya menjadi gelap karena terkarbonisasi. Hal ini akan Nampak lebih jelas pada proses produksi screw briquette, dimana pada bagian cetakan (die) juga dilengkapi pemanas sehingga kulit briquette tersebut terkarbonisasi. 

Komponen utama dari biomasa adalah senyawa selulose, hemiselulose dan lignin. Masing-masing senyawa tersebut memiliki suhu dekomposisi thermal yang berbeda-beda. Karbonisasi terjadi ketika senyawa lignin dalam biomasa tersebut terdekomposisi dengan suhu sekitar 400 C. Tabelnya terlihat seperti dibawah ini. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Urgensi Transisi Energi Berkeadilan

Seorang muslim dari Amerika Serikat (AS) yang juga merupakan aktivis lingkungan, Ibrahim Abdul Matin (2012), dalam bukunya Green Deen : What...