Kamis, 01 Oktober 2015

Italia, Pengguna Wood Pellet Untuk Pemanas Ruangan Terbesar di Eropa

Berbeda dengan kawasan Asia pada umumnya yang menggunakan wood pellet untuk bahan bakar pembangkit listrik atau boiler pada sejumlah industri, kawasan Eropa dan Amerika menggunakan wood pellet sebagai pemanas ruangan dalam jumlah besar. Jumlah penggunaan wood pellet untuk pemanas ruangan (home heating) di kawasan tersebut tidak terlalu jauh berbeda dengan penggunaan wood pellet untuk pembangkit listrik dan boiler industri. Italia adalah negara di Eropa yang tercatat sebagai pengguna wood pellet terbesar untuk pemanas ruangan yakni 2,5 juta ton pada tahun 2013 dengan proyeksi kenaikan 15% setiap tahunnya atau menurut ekspektasi heating market growth dan pernyataan National Renewable Energy Action Plan, penggunaan wood pellets akan mencapai 3,5 juta ton pada 2015 dan 5 juta ton pada 2020.

Pertumbuhan penggunaan pellet tersebut akibat program insentif unik dari pemerintah Italia tentang energi terbarukan, yakni Conto Termico (Feed-in-tarrifs for heating and cooling), yang dilakukan oleh Kementrian Pengembangan Ekonomi pada akhir 2012.  Insentif Conto Termico tersebut didasarkan pada nominal power (kW), estimasi jam operasi (berdasar pada zone iklim), koefisien insentif, dan level emisinya. Insentif tersebut diberikan pada setiap 2 tahun untuk stove dan 5 tahun untuk boiler. Potongan pajak (tax deduction) juga diberikan dalam 10 tahun untuk 50% pengeluaran biaya pembelian dan pemasangan pellet stove. Keputusan tersebut menganggarkan 700 juta Euro untuk proyek-proyek yang diimplementasikan pihak-pihak swasta (individual, blok apartement dsb). Italia sebagai salah satu negara di Eropa maka upaya-upaya tersebut diatas adalah bagian dari EU Renewable Directive, yang menginstruksikan pemakaian energi terbarukan hingga 20% dalam bauran energi mereka pada tahun 2020.  



Saat ini sekitar 2 juta stove dan 200.000 boiler terpasang di rumah-rumah di Italia, dan pemasaran kedua produk tersebut cukup stabil dan kuat. Salah satu produsen pellet stove bahkan telah membuat suatu aplikasi yang memungkinkan untuk berkomunikasi dan berinteraksi jarak jauh dengan pellet stove tersebut menggunakan smart phone. Untuk menghidupkan dan mematikan, mengeset temperature, memprogram jam operasi, atau bahkan mendengarkan proses pembakaran dalam pellet stove tersebut. Aplikasi tersebut juga bisa memberitahu ketika stove kehabisan pellet, atau jika pembakaran yang terjadi tidak sempurna atau bahkan memanggil penyedia layanan purna-jualnya. Adanya kaca yang mampu melihat nyala api dan peningkatan efisiensi hingga 94% dengan konveksi alamiah adalah keunggulan lain dari pellet stove tersebut.



Besarnya permintaan pellets tersebut ternyata tidak bisa dipenuhi sepenuhnya oleh produksi dalam negeri, atau hanya satu bagian kecil saja yang masih bisa dicukupi dari produksi dalam negeri, sehingga Italia mengandalkan import pellet untuk memenuhi kebutuhannya tersebut.  Kondisi produksi wood pellet dari kawasan Eropa sendiri juga tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan tersebut sehingga import dari dari benua lain juga meningkat. Produksi wood pellets Italian diperkirakan hanya 300.000 ton/tahun sedangkan kebutuhan mencapai lebih dari 3.000.000 ton untuk tahun ini.



Kualitas wood pellets untuk pemanas rumah tangga pada umumnya lebih tinggi daripada wood pellets industri. Kualitas premium ENplus A1 pellets adalah kualitas standar yang digunakan untuk pemanas ruangan. Premium A1 pellets adalah level kualitas tertinggi wood pellet khususnya untuk private end user. Selain itu hampir 60% dari supplier pellet tersebut juga telah mendapatkan sertifikat ENplus. Sejumlah distributor juga mengatakan bahwa sertifikat ENplus bagus untuk sejumlah perusahaan Italia tetapi tidak dibutuhkan oleh mayoritas. Hal ini karena sertifikat Enplus tersebut membutuhkan biaya tambahan ekstra yang dampaknya berpengaruh pada harga pasar wood pellet yang sensitif.        

Wood pellet didatangkan ke Italia dengan menggunakan 3 cara. Bulk shipment yang datang dengan kapal adalah biaya termurah tetapi dengan hampir semua distributor di Italia dengan kapasitas kecil, mereka tidak mampu menangani volume besar tersebut. Pilihan kedua adalah menerima pellet yang telah dikantongi (bagged) atau bulk containers, tetapi sebagian besar distributor lebih menyukai dengan dikantongi (kemasan plastik). Cara ketiga adalah dengan truk, yang bisa setiap hari datang dengan kemasan plastik 15 kg atau ukuran besar (jumbo bag). Italia juga bisa dikatakan konsumen wood pellet dalam kemasan terbesar di Eropa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Urgensi Transisi Energi Berkeadilan

Seorang muslim dari Amerika Serikat (AS) yang juga merupakan aktivis lingkungan, Ibrahim Abdul Matin (2012), dalam bukunya Green Deen : What...