Kamis, 03 Desember 2020

Produksi Complete Feed Dengan Integrasi Kebun Energi Dan Pemberdayaan Masyarakat

Pakan dan pasar adalah dua hal terpenting dalam dunia peternakan. Peternak yang bisa mendapatkan pakan yang aman, bernutrisi, terjangkau, cukup dan berkelanjutan akan menghasilkan kualitas dan kuantitas terbaik. Kategori aman salah satunya bukan berasal dari transgenik atau GMO untuk lebih detail bisa dibaca disini. Pakan-pakan tersebut sangat mungkin dibuat sendiri dengan memanfaatkan potensi sekitar. Keahlian untuk menyediakan pakan tersebut tentu sangat penting untuk peternakan profesional. Demikian juga akses pasar yang luas memungkinkan usaha peternakan tersebut semakin menguntungkan. Era intenet saat ini juga sangat menunjang untuk mendapatkan akses pasar yang luas tersebut. Media sosial seperti group-group whatsapp, telegram, twitter, youtube dan sebagainya bisa dimanfaatkan untuk hal tersebut. 

Untuk mendapatkan nutrisi lengkap sehingga menjadi pakan lengkap (complete feed), tentu tidak bisa didapat dari satu sumber saja. Malnutrisi yang berakibat menurunnya kualitas dan produksi ternak pasti akan terjadi, jika nutrisi pakan tidak memadai. Pembuatan kebun energi atau kebun biomasa dengan tanaman leguminoceae seperti gamal/gliricidia dan kaliandra merah sangat mungkin diintegrasikan dengan usaha peternakan tersebut. Peternakan domba, kambing dan sapi adalah pilihan terbaik usaha peternakan tersebut. Hal tersebut juga diharapkan nantinya kemajuan bidang energi terbarukan dari kebun energi atau biomaterial akan sejalan dengan usaha peternakan tersebut. Sementara daun gamal atau kaliandra memiliki kandungan utama berupa protein yang bisa mencapai 25%, maka sumber nutrisi lainnya seperti sumber serat, vitamin dan mineral bisa didapatkan dari lingkungan sekitar kebun tersebut. Masyarakat di sekitar area perkebunan bisa diberdayakan untuk menanam tanaman pelengkap nutrisi tersebut ataupun memanfaatkan berbagai limbah pertanian mereka seperti jerami, rerumputan dan sebagainya. 

Daun gamal atau kaliandra tersebut sebagai sumber pakan penggunaannya diperkirakan maksimal 30% dari pakan lengkap (complete feed) tersebut. Dengan produktivitas daun per hektar sekitar 30 ton/tahun basah atau 18 ton/tahun kering. Berarti untuk setiap 1000 hektar kebun gamal akan menghasilkan 18.000 ton/tahun daun kering. Jika kambing/domba memakan 3 kg/hari (30% dari total konsumsi complete feednya) berarti untuk 1 tahun 1 ekor domba/kambing menghabiskan sekitar 1 ton daun kering tersebut atau dengan volume 18.000 ton/tahun berarti bisa mencukupi 18.000 ekor domba/kambing selama 1 tahun.

Inovasi pakan ternak tersebut juga harus terus dilakukan sehingga konversi pakan ke produk daging, susu atau peranakan tinggi, bahkan formulasi pakan tersebut seharusnya bisa disesuaikan dengan tingkat usia hewan ternak. Riset-riset untuk mendapatkan formulasi atau resep-resep pakan variatif terutama yang adaptif dengan potensi lokal sangat penting dilakukan. Termasuk diantaranya adalah mengidentifikasi dan mengembangkan sumber-sumber pakan sebanyak mungkin. Semakin banyak sumber pakan teridentifikasi dan formulasi pakannya, maka diharapkan usaha peternakan akan berkembang pesat. Studi kasus pada daun gamal dan kaliandra memiliki beberapa zat anti nutrisi maka zat-zat tersebut juga harus bisa dikurangi bahkan dieliminasi sama sekali sehingga nutrisi pakan terserap secara efektif. Zat anti nutrisi pada gamal/gliricidia adalah dicoumerol, HCN (asam sianida) dan nitrat sedangkan kaliandra merah zat anti nutrisinya tanin.

1 komentar:

  1. Ide bagus, perlu industri terapan. Edukasi pada peternak dan literasi buat masyarakat perlu di rambah

    BalasHapus

Urgensi Transisi Energi Berkeadilan

Seorang muslim dari Amerika Serikat (AS) yang juga merupakan aktivis lingkungan, Ibrahim Abdul Matin (2012), dalam bukunya Green Deen : What...