Ada hal yang tidak biasa pada perayaan Idul Adha kali ini atau tepatnya dua tahun terakhir ini yakni tahun 1441 H / 2020 M dan 1442 H / 2021 M. Hal tersebut karena wabah virus corona (SARS-CoV-2) yang menyebabkan pandemi covid-19. Pandemi ini juga banyak diprediksi menjadi masalah jangka panjang karena kenaikan angka kasus terus meningkat, munculnya berbagai varian baru, vaksinasi yang tidak efektif, sikap masyarakat yang abai terhadap protokol kesehatan (prokes) dan sebagainya. Kompleksitas masalah tersebut tentu membutuhkan upaya yang tidak sederhana dan cepat, tetapi upaya yang terstruktur, sistemik dan masif (TSM) dengan dipimpin oleh pemimpin yang amanah dan kapabel. Disamping menyempurnakan ikhtiar seperti di atas juga selalu diiringi doa sehingga dimudahkan dan diridhoi Allah SWT.
Idul Adha atau ibadah Qurban dengan salah satu prosesinya penyembelihan hewan Qurban adalah syari'at Islam yang akan terus berlangsung sampai hari kiamat. Ibadah qurban bertujuan mendekatkan diri dengan Allah SWT dilandasi iman takwa. Ibadah qurban juga memiliki dampak sosial berupa melatih dan mengasah kepekaan sosial. Tentang hewan qurban, domba memiliki sejumlah keutamaan dibandingkan dengan jenis hewan ternak lainnya walaupun semuanya halal dimakan, seperti kambing, unta dan sapi. Dalam ayat (QS 6 : 143-144), delapan ekor hewan yang berpasangan (4 pasang) tersebut adalah dua ekor (sepasang) domba, sepasang kambing, sepasang unta dan sepasang sapi. Kaidah dalam Al Qur'an, sesuatu yang disebut pertama memiliki keutamaan daripada sesudahnya. Indikasi lain tentang keutamaan domba juga bisa kita dapati pada peristiwa Qurban, yakni ketika Nabi Ibrahim diperintah Allah SWT untuk menyembelih putranya yakni Ismail, lalu oleh Allah SWT menyelamatkan Ismail dan menggantinya dengan domba besar. Peristiwa tersebut kemudian kita peringati setiap tahun dan menjadi syariat Qurban pada hari raya Idhul Adha setiap 10 Dzulhijah.
Salah satu hal yang membedakan Idul Adha ditengah pandemi dengan kondisi biasa adalah peran panitia. Panitia qurban di tengah pandemi memiliki peran lebih penting karena memastikan protokol kesehatan (prokes) bisa dilaksanakan dengan baik. Hal itu bisa dimulai sejak awal berupa pembuatan konsep perayaan Idul Adha ditengah pandemi yang pada dasarnya adalah menghindari terjadinya kerumunan dan prokes bisa dilakukan dengan optimal. Hal tersebut tentu saja membawa konsekuensi tersendiri seperti pada perayaan Idul Adha yang biasanya meriah dengan melibatkan banyak partisipasi warga menjadi sepi dan dilakukan apa perlunya saja. Walaupun demikian demi keselamatan (safety), hal tersebut harus dilakukan dan sebagai satu-satunya pilihan.
Presentasi Nanung DD, Ph.D |
Presentasi Nanung DD, Ph.D |
Photo diambil dari sini |
Referensi : https://www.youtube.com/watch?v=1Mubsd9adv0
Tidak ada komentar:
Posting Komentar