Senin, 03 November 2025

OPT Pellet untuk Biomass Power Plant dan BECCS di Jepang dan Eropa

Sebagai daerah tropis surga biomasa maka ada banyak sumber bisa dimanfaatkan untuk produksi biomass pellet khususnya OPT pellet atau pellet batang sawit. Dan tentunya potensi tersebut bisa sejalan dengan upaya dekarbonisasi global untuk penyelamatan bumi dari peruabahan ikim dan pemanasan global.  Indonesia adalah produsen minyak sawit terbesar di dunia saat ini dengan luas kebun sawit mencapai sekitar 17 juta hektar. Dari luasan tersebut, sebanyak 9 juta hektar dikelola oleh perusahaan swasta, 550 ribu  hektar dimiliki perusahaan negara (PTPN), 6,1 juta hektar dimiliki oleh perkebunan rakyat atau petani kecil dan sisanya belum terverifikasi. Terjadi stagnasi produktivitas minyak sawit atau CPO  5 tahun ini karena lambatnya replanting perkebunan sawit, yakni dikisaran 45 juta ton/tahun. Hal inilah sehingga replanting khususnya pada perkebunan rakyat atau petani kecil harus digalakkan. 

Sebagian besar perusahaan sawit yang tergabung di GAPKI telah melakukan replanting secara berkala atau setiap tahun sekali dengan luasan 4-5%. Perusahaan sawit yang menjadi anggota GAPKI adalah 731, sedangkan menurut BPS 2023 jumlah perusahaan kelapa sawit di Indonesia mencapai 2.446 perusahaan, yang tersebar di 26 provinsi. Sedangkan pada perkebunan sawit rakyat, replanting sangat kecil yakni pada tahun 2024 saja dengan target 180.000 hektar (sekitar 3% dari perkebunan sawit rakyat) tetapi yang terealisasi kurang dari 40.000 hektar (0,7% dari perkebunan sawit rakyat) dan bahkan karena saking jauhnya dari target yang dicanangkan pada tahun 2025 target pemerintah untuk replanting kebun sawit rakyat diturunkan menjadi 120.000 hektar saja (sekitar 2% dari perkebunan sawit rakyat). 

Dengan rata-rata setiap hektar kebun sawit terdiri 125 pohon dan setiap pohonnya memiliki rata-rata berat kering 0,4 ton, maka per hektar di dapat 50 ton berat kering biomasa. Untuk luasan 10 ribu hektar menjadi 0,5 juta ton berat kering dan untuk luasan 100 ribu hektar berarti mencapai 5 juta ton berat kering. Atau jika perkiraan optimis Indonesia bisa melakukan 5% replanting atau 820 ribu hektar berarti ada 41 juta ton berat kering biomasa per tahun dan juga Malaysia dengan 5% replanting atau 285 ribu hektar akan dihasilkan 14,25 juta ton berat kering per tahun.  

Untuk perhitungan yang lebih praktis, kita ambil rata-rata group perusahaan sawit di Indonesia dengan 5 pabrik sawit dan 50.000 hektar kebun sawit. Dengan replanting pertahun seluas 5% dari total kebunnya maka setiap tahun dilakukan replanting seluas 2.500 hektar. Dari replanting tersebut akan dihasilkan batang sawit kering sebanyak 125.000 ton. Selanjutnya dari jumlah tersebut akan dibuat pellet batang sawit atau OPT pellet dengan asumsi kehilangan bahan sewaktu proses produksi 3% sehingga dihasilkan OPT pellet sebanyak 121.250 ton/tahun. Apabila digunakan handymax vesssel yang berkapasitas 25.000 ton/shipment maka dibutuhkan 5 kali pengapalan atau dengan panamax vessel yang berkapasitas 50.000 ton/shipment dibutuhkan 2 kali pengapalan plus 1 kali dengan handymax vessel.  Atau bisa juga dengan vessel berkapasitas 10.000 ton/shipment berarti dibutuhkan sekitar 12 kali pengapalan per tahun.  Pengapalan dengan kapasitas besar handymax dan panamax vessel cocok untuk pasar Eropa sedangkan vessel lebih kecil yakni 10.000 ton/shipment cocok untuk pasar Jepang.

Jepang, dengan jumlah sekitar 290 pembangkit listrik biomasa (biomass power plant) maka secara teknis mestinya untuk menuju BECCS bisa lebih cepat, tinggal nanti bagaimana di sisi policy/regulation. Pemasangan unit CCS (Carbon Capture and Storage) di unit pembangkit listrik biomasa membuat operasional pembangkit tersebut carbon negative atau sebagai penghilangan karbon (carbon (dioxide) removal / CDR) atau Greenhouse Gas Removals (GGR). Selain itu di Eropa ada contoh sukses untuk penerapan BECCS ini yakni proyek Stockholm Exergi BECCS.  Proyek Stockholm ini berbasis bahan bakar biomassa dari sumber yang berkelanjutan, berhasil mendapatkan salah satu kesepakatan penyerapan karbon terbesar di dunia dengan Microsoft.   

Selain itu dari sisi kebijakan sejumlah dukungan untuk pembangkit listrik biomasa dengan CCS / BECCS atau yang mampu melakukan CDR / GGR juga meningkat seperti di Inggris/ UK, seperti misalnya perpanjangan dukungan kepada pempbangkit listrik biomasa tanpa batas untuk memberikan waktu bagi pembangkit untuk beralih ke BECCS. Termasuk modifikasi dan perbaikan (retrofitting) pembangkit yang ada akan menghilangkan jutaan ton CO2 per tahun dengan tetap menghasilkan produksi listrik dari sumber terbarukan. Dan potensi tersebut hanya bisa dimaksimalkan apabila ada dukungan pemerintah untuk bertransisi ke sektor BECCS tersebut.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

OPT Pellet untuk Biomass Power Plant dan BECCS di Jepang dan Eropa

Sebagai daerah tropis surga biomasa maka ada banyak sumber bisa dimanfaatkan untuk produksi biomass pellet khususnya OPT pellet atau pellet ...