Asap cair dari pirolisis indirect heating tempurung kelapa |
Kondensasi asap atau gas yang terembunkan dari pirolisis
biomasa akan dihasilkan asap cair. Demikian juga kondensasi asap dan gas
terembunkan pada power gasifier juga akan dihasilkan asap cair. Kondisi
operasi (suhu, waktu tinggal, tekanan dsb) dan umpan (feedstock) akan
membedakan produk dan jumlah asap cair yang dihasilkan. Setelah dikondensasi
maka gas yang dihasilkan jadi lebih bersih dari berbagai volatil dan kandungan
energinya (energy density) lebih besar.
Pirolisis untuk menghasilkan asap cair
umumnya menggunakan indirect heating sedangkan gasifier direct heating.
Gasifier dengan indirect heating tidak banyak diterapkan walaupun kualitas gas
yang dihasilkan lebih bagus karena kompleksitas teknologi dan investasi
peralatannya. Pada gasifier kondensasi
akan banyak memberi keuntungan karena perbaikan kualitas gas. Setelah
dikondensasi gas lebih kering dan menghindari berbagai masalah teknis seperti
berikut.
Asap cair yang banyak mengandung phenol dan merupakan
senyawa kompleks memiliki banyak kegunaan sebagai pengawet kayu, bahan
pengental karet, biopestisida dan sebagainya. Karena dihasilkan dari bahan
biomasa yang terbarukan produk asap cair juga bisa digolongkan sebagai green
chemical atau biochemical.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar