Dalam ayat lain (QS 6 : 143-144), delapan ekor hewan yang berpasangan (4 pasang) tersebut adalah dua ekor (sepasang) domba, sepasang kambing, sepasang unta dan sepasang sapi.
Dari serangkaian hewan ternak yang disebutkan dalam ayat-ayat di atas, domba disebut pertama, baru kambing, unta dan sapi. Kaidah dalam Al Qur'an, sesuatu yang disebut pertama memiliki keutamaan daripada sesudahnya. Nah, disinilah domba memiliki keutamaan dibandingkan hewan ternak lain yang disebut dalam ayat tersebut, walaupun semua hewan tersebut dagingnya halal dimakan. Indikasi lain tentang keutamaan domba juga bisa kita dapati pada peristiwa Qurban, yakni ketika Nabi Ibrahim diperintah Allah SWT untuk menyembelih putranya yakni Ismail, lalu oleh Allah SWT menyelamatkan Ismail dan menggantinya dengan domba besar. Peristiwa tersebut kemudian kita peringati setiap tahun dan menjadi syariat Qurban pada hari raya Idhul Adha setiap 10 Dzulhijah.
Ditataran praktis dan kajian ilmiah domba juga menunjukkan keunggulannya. Berdasarkan sejumlah riset dikatakan bahwa domba jauh lebih cerdas daripada kambing. Domba hanya kalah dari simpanse, gajah dan lumba-lumba. Kalau kita sudah sering melihat aksi simpanse, gajah dan lumba-lumba dengan kecerdasannya. Tetapi bagaimana aksi domba dengan kecerdasannya? Yang dimaksudkan kecerdasan untuk domba tentu bukan berarti menyelesaikan soal-soal matematika, fisika apalagi kimia yang rumit, tetapi sekedar mengingat tugas-tugas atau tanda-tanda spesifik. Konon domba adalah binatang yang paling baik ingatannya, dia bisa mengingat wajah penggembalanya, mengingat jalur perjalanan pulang ke kandangnya, ingat siapa yang memimpin perjalanannya dan bahkan bisa mengingat mana-mana batasnya yang boleh dimakan dan tidak, batas wilayah yang boleh dilalui dan tidak. Dengan cukup latihan domba-domba tersebut akan bisa melakukan tugas-tugas tersebut dengan baik. Hal ini menjadi sangat bermanfaat untuk penggembalaan yang terencana, seperti penggembalaan presisi (precision grazing), seperti dalam 5F projects for the world!
Penggembalaan domba di kebun energi bisa disesuaikan dengan rotasi panen kayu-kayunya. Ketika pohon-pohon tersebut sudah cukup besar atau mendekati usia panen, maka domba-domba tersebut bisa digembalakan di daerah tersebut. Domba-domba tersebut akan memakan rerumputan yang berada dibawah pepohonan tersebut, dan tidak memakan daun-daun dari pepohonan tersebut karena sudah cukup tinggi. Ketika pohon-pohon tersebut selesai dipanen maka tunas-tunas baru akan muncul atau trubus dari pangkal pohon-pohon tersebut. Pada kondisi tersebut gerombolan domba tidak bisa digembalakan di area ini karena akan merusak pepohonan tersebut. Penggembalaan tersebut akan berpindah-pindah menyesuaikan rotasi panen kebun energi tersebut. Kecerdasan domba untuk mengingat tanda-tanda spesifik akan memudahkan penggembalaan tersebut, sehingga batas-batas bisa ditandai dengan simbol tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar