Rabu, 21 Maret 2018

Peningkatan Efisiensi Biomasa Untuk Ketercukupan Energi Bagian 2

Indonesia terkenal dengan negeri rayuan pulau kelapa. Hal ini karena begitu luasnya perkebunan kelapa di Indonesia yang mencapai sekitar 3,7 hektar dengan sebagian besar merupakan perkebunan rakyat. Luasnya perkebunan kelapa tersebut menempatkan Indonesia sebagai pemilik perkebunan kelapa terluas di dunia, dan Philipina menempati peringkat kedua. Pohon kelapa terutama tumbuh di sepanjang pantai, dan memang Indonesia juga memiliki garis pantai terpanjang di dunia. Walaupun luas perkebunan kelapa Indonesia no 1 di dunia tetapi produktivitasnya masih kalah dengan Philipina, sehingga Philipina juga sebagai produsen kelapa no 1 di dunia. Industri kelapa di Philipina juga lebih maju daripada Indonesia. Indonesia disini lain lebih memprioritaskan kelapa sawit dibanding kelapa. Luas perkebunan kelapa sawit Indonesia saat ini sekitar 12 juta hektar atau lebih dari 3 kali luas perkebunan kelapanya.

Pohon kelapa juga dijuluki pohon kehidupan karena seluruh bagiannya bisa dimanfaatkan bagi kehidupan manusia. Tetapi saat ini nasibnya memprihatinkan karena kurangnya perhatian untuk pengembangan perkebunan dan industrinya. Produk utama kelapa adalah minyaknya yang memiliki kandungan asam laurat yang tinggi. Asam laurat hanya ditemukan ditiga tempat, yakni minyak kelapa, minyak kernel sawit dan air susu ibu. Asam laurat adalah asam lemak rantai sedang (medium chain fatty acid : MCFA) yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan manusia. Asam laurat banyak membantu penyembuhan berbagai penyakit seperti diabetes, kolestrol, hipertensi dan sebagainya. VCO (Virgin Coconut Oil) adalah bentuk minyak kelapa yang bisa langsung dikonsumsi manusia. VCO berbeda dengan minyak goreng kelapa karena pada VCO dibuat tanpa pemanasan sehingga menghasilkan asam lemak jenuh rantai sedang atau Medium Chain Fatty Acids (MCFA) yang tinggi, vitamin E, anti oksidan dan enzim-enzim yang ada didalam buah kelapa. Asam laurat dalam VCO mudah diserap sampai ke mitokondria sehingga akan meningkatkan metabolisme tubuh. Selain itu dapat merangsang produksi insulin yang menyebabkan proses metabolisme glukosa dapat berjalan normal, yang ini secara khusus sangat berguna bagi penderita diabetes. Manfaat lebih umum yakni mengkonsumsi minyak kelapa murni atau VCO juga dapat mengaktifkan hormon-hormon antipenuaan dan pregnenolone, progesteron, dan DHEA, serta mencegah serangan jantung, pikun, kegemukan, kanker, dan penyakit lain yang berhubungan dengan penuaan dini.


 


Asam lemak jenuh, asam laurat (lauric acid) terdiri dari 12 atom karbon, yang diikat jenuh (tidak ada ikatan ganda) oleh atom hidrogen. Hal ini yang membuatnya tidak mudah tengik dan bisa bertahan hingga 2 tahun. Dengan 12 atom karbon tersebut maka asam laurat disebut asam lemak rantai sedang (MCFA). Sedangkan minyak arau asam lemak lainnya pada umumnya seperti minyak goreng sawit, minyak kacang dan sebagainya  merupakan asam lemak berantai panjang (long chain fatty acid=LCFA) dan ikatan kimianya tidak jenuh (ikatan ganda). Asam laurat akan diubah menjadi monolaurin atau sebuah senyawa monogliserida yang diproleh para bayi dari air susu ibu yang mempunyai sifat antivirus, antibakteri, dan antiprotozoa. Asam lemak rantai sedang (MCFA) bisa langsung diserap melalui dinding usus sesampainya di saluran cerna, proses ini lebih cepat karena tanpa melalui proses hidrolisis dan enzimatik. Selanjutnya langsung dipasok masuk kedalam aliran darah dan langsung dibawa kedalam organ hati untuk dimetabolisir. Didalam hati VCO diproses menjadi energi saja, bukan kolesterol LDL dan bukan timbunan lemak, energi tersebut digunakan untuk meningkatkan fungsi semua kelenjar endoktrin, organ dan jaringan tubuh. Asam Lemak rantai sedang (MCFA) memiliki ukuran molekul yang kecil, sehingga mudah dicerna dan dapat langsung diserap tubuh (diserap oleh dinding usus) karena MCFA mudah menembus mitokondria (sebuah organ yang ada dalam setiap sel tubuh kita yang berfungsi menghasilkan energi untuk tubuh), Sehingga Pankreas, saluran pencernaan, dan hati dapat bekerja lebih ringan.Kemudahan MCFA menembus mitokondria, menjadikan VCO berperan sebagai sumber energi instan atau cepat menghasilkan energi bagi tubuh. Sedangkan LCFA perlu proses hidrolisis dan enzimatik sebelum diserap dinding usus. Bentuk produk atau hasil dari penguraian LCFA tersebuat adalah energi, kolesterol, dan ada sisa lemak yang ditimbun di jaringan lemak tubuh. Kolesterol dan timbunan lemak itulah yang dapat menjadi dasar timbulnya berbagai macam penyakit kronis dan degeneratif seperti hipertensi, stroke, dan diabetes. VCO juga bisa sebagai obat dan supplemen kesehatan halal, karena di saat ini juga sangat sedikit kita menemukan produk obat atau farmasi halal.
Air kelapa juga memiliki banyak manfaat. Nata de coco adalah produk populer dari pengolahan air kelapa. Nata de coco sebagai bahan minuman kaya serat, rendah kalori dan mengandung vitamin B dan C sangat baik dikonsumsi untuk kesehatan.  Air kelapa juga bisa sebagai sebagai minuman isotonik, yakni sebagai pengganti ion tubuh, untuk mengembalikan stamina dan energi baru bagi tubuh. Kandungan terbesarnya adalah kalium (potasium), dengan rincian sebagai berikut yakni 294 mg kalium (potasium), 23 mg natrium (sodium), 5 mg gula dan 118 mg cloride. Mineral-mineral tersebut sangat dibutuhkan tumbuh kita, walaupun kuantitasnya sangat sedikit. Kekurangan mineral-mineral berakibat menjadi sumber masalah kesehatan. Seharusnya kita bisa mendapatkan pasokan mineral-mineral tersebut secara mencukupi melalui makanan atau minuman kita kita. Sebagai contoh kekurangan kalium (K) akan menyebabkan masalah pencernaan dan Copper (Cu) menyebabkan produksi dan kerja enzyme terganggu. Segala masalah kesehatan dapat muncul karena hal ini. Kekurangan Copper mengganggu produksi energi, neurotransmission, meningkatkan resiko cardiovascular dan penyakit neurodegenerative.  Untuk memenuhi mineral yang lengkap air kelapa tersebut bisa ditambahkan dengan mineral lainnya. 

Limbah biomasa dari kelapa ini antara lain sabut, tempurung, pelepah, daun serta batangnya. Semua limbah biomasa tersebut bisa diolah untuk dikonversi menjadi energi. Dari sabut kelapa bisa langsung diolah semuanya menjadi pellet maupun briket. Tetapi bisa juga untuk lebih memberi nilai tambah, serabut (fiber) dipisahkan dari sabutnya menjadi cocofiber, sedangkan limbahnya yakni cocopeat atau cocodust bisa dibuat pellet atau briket. cocopeat atau cocodust juga bisa dipadatkan menjadi semacam briket, atau yang terkenal dengan cocopeat block. Pemanfaatan cocopeat block yakni terutama untuk media tanam, untuk lebih rinci bisa dibaca disini. Batang kelapa cukup mahal harganya dan banyak digunakan berbagai kayu bangunan, sehingga pemanfaatan menjadi pellet atau briket tidak cocok. Sedangkan limbah gergajian atau limbah pengolahan batang kelapa cocok digunakan untuk pellet atau briket, karena harganya murah seperti kayu limbah pada umumnya. Tempurung kelapa saat ini hampir semua diolah menjadi arang. Arang dari tempurung kelapa tersebut bisa langsung sebagai bahan bakar, bahan baku briket maupun bahan baku arang aktif.

Apabila kelapa diolah keseluruhan atau terintegrasi maka semua manfaat kelapa bisa dioptimalkan, atau minimal sejumlah biomasanya bisa dikonversi sebagai sumber energi yang menarik. Berbagai skenario teknologi pemanfaatan kelapa secara terintegrasi bisa dipertimbangkan, sehingga bisa dicari skenario optimalnya. Daerah-daerah sentra kelapa seperti Indragiri Hilir di Riau, Padang, Bengkulu, Lampung dan sebagainya harus mulai mencari potensi bisnis kelapa ini. Selain Philipina, India juga cukup maju dalam industri kelapa walaupun biomasanya belum difokuskan ke sektor energi. Justru inilah kesempatan untuk  mencuri start untuk mengefisienkan limbah kelapa untuk sektor energi. Ketika sektor energi kuat maka kedaulatan negara juga semakin mantap. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Urgensi Transisi Energi Berkeadilan

Seorang muslim dari Amerika Serikat (AS) yang juga merupakan aktivis lingkungan, Ibrahim Abdul Matin (2012), dalam bukunya Green Deen : What...