Pohon kelapa juga dijuluki pohon kehidupan karena seluruh bagiannya bisa dimanfaatkan bagi kehidupan manusia. Tetapi saat ini nasibnya memprihatinkan karena kurangnya perhatian untuk pengembangan perkebunan dan industrinya. Produk utama kelapa adalah minyaknya yang memiliki kandungan asam laurat yang tinggi. Asam laurat hanya ditemukan ditiga tempat, yakni minyak kelapa, minyak kernel sawit dan air susu ibu. Asam laurat adalah asam lemak rantai sedang (medium chain fatty acid : MCFA) yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan manusia. Asam laurat banyak membantu penyembuhan berbagai penyakit seperti diabetes, kolestrol, hipertensi dan sebagainya. VCO (Virgin Coconut Oil) adalah bentuk minyak kelapa yang bisa langsung dikonsumsi manusia. VCO berbeda dengan minyak goreng kelapa karena pada VCO dibuat tanpa pemanasan sehingga menghasilkan asam lemak jenuh rantai sedang atau Medium Chain Fatty Acids (MCFA) yang tinggi, vitamin E, anti oksidan dan enzim-enzim yang ada didalam buah kelapa. Asam laurat dalam VCO mudah diserap sampai ke mitokondria sehingga akan meningkatkan metabolisme tubuh. Selain itu dapat merangsang produksi insulin yang menyebabkan proses metabolisme glukosa dapat berjalan normal, yang ini secara khusus sangat berguna bagi penderita diabetes. Manfaat lebih umum yakni mengkonsumsi minyak kelapa murni atau VCO juga dapat mengaktifkan hormon-hormon antipenuaan dan pregnenolone, progesteron, dan DHEA, serta mencegah serangan jantung, pikun, kegemukan, kanker, dan penyakit lain yang berhubungan dengan penuaan dini.
Air kelapa juga memiliki banyak manfaat. Nata de coco adalah produk populer dari pengolahan air kelapa. Nata de coco sebagai bahan minuman kaya serat, rendah kalori dan mengandung vitamin B dan C sangat baik dikonsumsi untuk kesehatan. Air kelapa juga bisa sebagai sebagai minuman isotonik, yakni sebagai pengganti ion tubuh, untuk mengembalikan stamina dan energi baru bagi tubuh. Kandungan terbesarnya adalah kalium (potasium), dengan rincian sebagai berikut yakni 294 mg kalium (potasium), 23 mg natrium (sodium), 5 mg gula dan 118 mg cloride. Mineral-mineral tersebut sangat dibutuhkan tumbuh kita, walaupun kuantitasnya sangat sedikit. Kekurangan mineral-mineral berakibat menjadi sumber masalah kesehatan. Seharusnya kita bisa mendapatkan pasokan mineral-mineral tersebut secara mencukupi melalui makanan atau minuman kita kita. Sebagai contoh kekurangan kalium (K) akan menyebabkan masalah pencernaan dan Copper (Cu) menyebabkan produksi dan kerja enzyme terganggu. Segala masalah kesehatan dapat muncul karena hal ini. Kekurangan Copper mengganggu produksi energi, neurotransmission, meningkatkan resiko cardiovascular dan penyakit neurodegenerative. Untuk memenuhi mineral yang lengkap air kelapa tersebut bisa ditambahkan dengan mineral lainnya.
Limbah biomasa dari kelapa ini antara lain sabut, tempurung, pelepah,
daun serta batangnya. Semua limbah biomasa tersebut bisa diolah untuk
dikonversi menjadi energi. Dari sabut kelapa bisa langsung diolah semuanya
menjadi pellet maupun briket. Tetapi bisa juga untuk lebih memberi nilai
tambah, serabut (fiber) dipisahkan dari sabutnya menjadi cocofiber, sedangkan
limbahnya yakni cocopeat atau cocodust bisa dibuat pellet atau briket. cocopeat
atau cocodust juga bisa dipadatkan menjadi semacam briket, atau yang terkenal
dengan cocopeat block. Pemanfaatan cocopeat block yakni terutama untuk media
tanam, untuk lebih rinci bisa dibaca disini. Batang kelapa cukup mahal harganya
dan banyak digunakan berbagai kayu bangunan, sehingga pemanfaatan menjadi pellet
atau briket tidak cocok. Sedangkan limbah gergajian atau limbah pengolahan
batang kelapa cocok digunakan untuk pellet atau briket, karena harganya murah
seperti kayu limbah pada umumnya. Tempurung kelapa saat ini hampir semua diolah
menjadi arang. Arang dari tempurung kelapa tersebut bisa langsung sebagai bahan
bakar, bahan baku briket maupun bahan baku arang aktif.
Apabila kelapa diolah keseluruhan atau terintegrasi maka semua manfaat
kelapa bisa dioptimalkan, atau minimal sejumlah biomasanya bisa dikonversi
sebagai sumber energi yang menarik. Berbagai skenario teknologi pemanfaatan
kelapa secara terintegrasi bisa dipertimbangkan, sehingga bisa dicari skenario
optimalnya. Daerah-daerah sentra kelapa seperti Indragiri Hilir di Riau,
Padang, Bengkulu, Lampung dan sebagainya harus mulai mencari potensi bisnis
kelapa ini. Selain Philipina, India juga cukup maju dalam industri kelapa
walaupun biomasanya belum difokuskan ke sektor energi. Justru inilah kesempatan
untuk mencuri start untuk mengefisienkan
limbah kelapa untuk sektor energi. Ketika sektor energi kuat maka kedaulatan
negara juga semakin mantap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar