Jumat, 30 Maret 2018

Produksi OPT Charcoal Pellet Untuk Solusi Limbah Batang Sawit

Limbah batang sawit seperti halnya biomasa pada umumnya maka bisa digunakan untuk sumber energi, material dan bahan kimia. Begitu banyak limbah batang sawit tersebut karena saat ini sebagian besar perkebunan sawit di Indonesia telah tua dan memasuki masa penanaman kembali (replanting) besar-besaran. Selain itu replanting juga merupakan program berkala atau periodik yang dilakukan perkebunan sawit untuk terus menjaga keberlangsungan produksinya, sehingga limbah batang sawit selalu tersedia. Indonesia dan Malaysia dengan luas perkebunan sawit total sekitar 17 juta hektar tentu saja memiliki banyak sekali limbah batang sawit. Apabila 1 hektar ditanami 130 pohon sawit maka populasi pohon sawit di kedua negara tersebut telah mencapai 2,21 milyar pohon sawit. Era bioeconomy saat ini mendorong pemanfaatan biomasa secara massif dan berkelanjutan (sustainable), sehingga yang pada awalnya dianggap limbah saat ini menjadi bahan baku potensial. Produksi arang dari limbah batang sawit juga tidak merusak lingkungan karena merupakan pohon yang harus diganti dengan tanaman baru. 

Penggunaan batang sawit untuk sumber energi salah satunya dengan dibuat pellet (OPT pellet) yang saat ini juga sudah ada produsennya. Opsi lainnya adalah dengan dibuat menjadi pellet arang (OPT Charcoal Pellet). Sebelum dipelletkan terlebih dahulu batang sawit diarangkan melalui proses pyrolysis atau karbonisasi. Arang yang dihasilkan itulah yang kemudian dipadatkan menjadi pellet (OPT Charcoal Pellet) dengan tambahan sedikit perekat. Ada banyak keunggulan yang bisa didapat dengan proses pyrolysis, khususnya pyrolysis kontinyu. Selain produk utama berupa arang (charcoal), produk samping berupa biooil, biomass vinegar (liquid smoke) dan syngas juga bernilai ekonomi tinggi. Biooil bisa langsung digunakan sebagai bahan bakar cair misalnya untuk burner atau bahan bakar kapal. Biooil juga bisa diupgrade untuk berbagai bahan bakar kendaraan umumnya seperti bensin maupun minyak diesel (solar). Biooil seperti halnya crude oil juga bisa diupgrade untuk produksi berbagai bahan kimia (bio-based chemical).
Biomass vinegar (liquid smoke) bisa digunakan sebagai biopestisida ataupun pupuk organik cair. Pemupukan akan mengembalikan kembali nutrisi atau bahan organik bagi pohon atau perkebunan tersebut. Hal ini menjadi penting dilakukan untuk menjaga keberlanjutan perkebunan sawit itu sendiri, dimana saat ini hal tersebut menjadi salah satu perhatian utama. Syngas bisa sebagai bahan bakar langsung seperti biooil, maupun digunakan untuk pembangkit listrik dengan menggunakan gas engine. Sedangkan produk utama yakni arang setelah dipelletkan bisa digunakan sebagai bahan bakar maupun arang pertanian (biochar). Pasar arang biasanya untuk industri makanan yakni untuk sumber panas, berbeda dengan wood pellet yang banyak digunakan pada pembangkit listrik. 

1 komentar:

  1. Admin ada info kontak ttg suplier charcoal pellet? kalau ada sekitaran jabodetabek mohon di infoin ya min. Makasih min.

    BalasHapus

Urgensi Transisi Energi Berkeadilan

Seorang muslim dari Amerika Serikat (AS) yang juga merupakan aktivis lingkungan, Ibrahim Abdul Matin (2012), dalam bukunya Green Deen : What...