Fluidized bed combustion (FBC) system banyak digunakan untuk
pembangkit listrik. FBC system dapat dimodifikasi menjadi circulating FBC(CFBC), dimana material disirkulasikan kembali ke ruang pembakaran untuk
pembakaran lanjut. FBC system umumnya dibatasi hingga ukuran kurang dari 300
MW, tetapi ada pembangkit listrik di Lagisza, Polandia yang merancangnya hingga
460 MW dan harapannya bisa di scale up hingga 600 – 800 MW pada masa
mendatang.
FBC dan CFBC system menjadi penting karena PLTU batubara
yang telah lama beroperasi bisa di repowered, membuka kemungkinan cofiring
dengan biomasa pada skala kondisi lebih luas. Keuntungan-keuntungan dari FBC
system antara lain :
- - Kemampuannya untuk membakar bahan bakar dengan
kisaran yang lebar pada kadar air, ukuran partikel, dan kepadatan. Dan
potensial untuk jenis bahan bakar batubara, biomasa, tire-derivated-fuel,
agricultural residues, dan urban wood wastes.
- -Transfer panas pembakaran lebih efisien sehingga
suhu pembakaran lebih rendah, yang pada gilirannya akan menurunkan emisi NOx.
- -Biaya lebih rendah untuk SO2 capture karena
limestone dapat ditambahkan secara langsung pada media fluidisasi dengan biaya
lebih rendah dibandingkan memasang scrubber
setelah pembakaran.
PLTU batubara yang memasang FBC system sebagai bagian dari
retrofit ataupun new plant construction akan sangat terbuka untuk pemakaian
biomasa (bahkan jika tanpa biomasa pada awalnya). FBC system memiliki banyak
keuntungan terkait dengan kemampuan fleksibilitas bahan bakar. Transport
biomasa dari sumber bahan baku hingga pembangkit listrik akan efisien jika
dipadatkan (densifikasi) dibuat menjadi seperti pellet. Wood pellet berbahan
baku biomasa berkayu semakin terbatas ketersediaanya kecuali jika diupayakan
secara intensif seperti membuat kebun energi, sedangkan limbah-limbah biomasa
agroindustri seperti kelapa sawit banyak tersedia dan belum termanfaatakan
sehingga sangat potensial untuk didensifikasi sebagai bahan bakar FBC system.
Aspek lingkungan, perubahan iklim dan pemanasan global adalah faktor utama
penggunaan bahan bakar biomasa ini.