Aspek logistik merupakan aspek penting dalam usaha
wood pellet, baik logistik bahan baku ke pabrik
wood pellet maupun logistik produk
wood pellet hingga sampai ke pasar atau diterima oleh konsumen. Pada logistik produk
wood pellet, saat ini kapal masih menjadi andalan utama untuk export jumlah besar antar negara atau antar benua. Untuk pengapalan produk wood pellet dengan volume 10.000 ton ke atas hampir semua menggunakan pengapalan curah (
bulk shipment) atau kemasan kontainer menjadi tidak efektif untuk volume tersebut. Semakin besar volume atau kapasitas wood pellet yang bisa diangkut biasanya harganya akan menjadi semakin murah per-unitnya.
Baru-baru ini sebuah kapal cargo tipe Panamax-class vessel, The Popi S yang berkapasitas angkut 60.000 ton telah berhasil mengangkut wood pellet dari pelabuhan Prince Rupert, British Columbia, Kanada produksi
Pinnacle Renewable Energy ke pelabuhan Immingham di Inggris yang memakan waktu kurang lebih sebulan, dan tercatat sebagai pengapalan pertama Panamax-class vessel yang sukses.
Drax pembangkit listrik di Inggris dengan biomasa yakni wood pellet adalah konsumen wood pellet terbesar saat ini, dengan konsumsi sekitar 6 juta ton/tahun. Pengapalan ke pelabuhan-pelabuhan di Inggris hampir semua menggunakan pengapalan curah (
bulk shipment) dengan kapasitas 25.000 ton vessel , sehingga untuk mencapai volume 6 juta ton/tahun dibutuhkan 240 kali pengapalan. Apabila dibandingkan dengan kapasitas Panamax-class vessel yakni 60.000 ton maka hanya dibutuhkan 100 kali pengapalan.
Saat ini penggunaan Panamax-class vessel sebagai standar angkut wood pellet untuk kapasitas besar sedang banyak dikaji. Kelengkapan kapal berupa alat pemadam kebakaran (
fire protection system) seperti gas CO2 atau gas inert menjadi wajib bagi Panamax-class vessel nantinya karena wood pellet dikategorikan bahan yang berbahaya dalam bentuk curah (bulk) pada kapasitas besar. Ketika telah diratifikasi sepenuhnya maka semua Panamax-vessel akan bisa digunakan sebagai pengangkut wood pellet. Tentu hal ini akan bagus bagi semua produsen wood pellet di seluruh dunia. Aspek teknis seperti kedalaman laut di pelabuhan dan kecepatan memuat (loading) wood pellet ke kapal dengan standard 2.000 ton/jam menjadi faktor penting lainnya untuk menggunakan Panamax vessel.
Walaupun terlihat masih jauh dibandingkan kondisi di Indonesia, yang saat ini hampir semua wood pellet di export dengan kontainer, tetapi besar kemungkinan dalam waktu yang tidak begitu lama
Indonesia akan menyusul mengingat potensi besar yang dimilikinya untuk
menyuplai bahan bakar biomasa dalam jumlah besar dan berkesinambungan. Penggalakan
kebun energi sebagai sumber bahan baku menjadi salah satu
keunggulan penting bagi Indonesia. Apalagi
kebun energi tersebut
diintegrasikan dengan sektor peternakan dan/atau pertanian maka hal tersebut juga menjadi
solusi kekurangan pangan (daging, susu, karbohidrat, madu, dsb). Sebagai estimasi jarak pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta dengan dengan pelabuhan Immingham, Inggris adalah 6.300 mil laut atau diperkirakan akan menempuh perjalanan kurang dari 1 bulan, sedangkan jarak dari pelabuhan Prince Rupert, Kanada ke Immingham adalah lebih dari 11.000 mil laut dan menempuh waktu perjalanan sekitar 1 bulan. Dengan perhitungan biaya transportasi bisa lebih murah, maka peluang Indonesia menyuplai wood pellet ke Eropa juga lebih besar.
Saya ada stock 50 ton Wood Pellet yg berkualitas. Siapa perlu bisa Japri. Siapa Cepat Dia Dapat. Cash Only dan siap diadu kwalitas.bahan dari Kayu Mahoni Mux Albasia
BalasHapusMelayani pengiriman ke Tanjung Priok dan Tanjung Perak. Dengan kontainer
Saya butuh Vessel utk Pengiriman WoodPellet ke Eropa,
BalasHapussaya bisa antu sediakan vessel untuk pengiriman Wood pellet ke Eropa, pls contact my phone number: +62 811 3300 698
Hapus