Banyaknya perkebunan-perkebunan sawit di Indonesia dan Malaysia
yang telah memasuki masa tua sehingga sudah tidak produktif, perlu segera
mendapatkan solusi. Solusi pertama dan merupakan solusi populer karena banyak
dilakukan oleh perusahaan kelapa sawit adalah dengan replanting atau menanam
kembali perkebunan tersebut dengan pohon sawit baru. Solusi kedua
adalah beralih menanam tanaman lainnya yang dianggap lebih menguntungkan. Kebun
energi untuk produksi wood pellet adalah solusi jitu untuk itu. Mengapa perusahaan
atau petani sawit mengambil solusi kedua ini? Hal ini terutama karena usaha
pertanian sawit tidak memberi keuntungan yang diharapkan. Banyak perkebunan
sawit tidak memberikan keuntungan yang diharapkan karena tingginya biaya
perawatan termasuk pemupukan dan penanggulangan hama serta harga jual tandan
buah segar dan/atau CPO yang murah. Apalagi kelapa sawit juga membutuhkan waktu
5 panen sebelum bisa dipanen buahnya.
Jumat, 25 Agustus 2017
Mau Terus Melanjutkan Menanam Sawit atau Beralih ke Kebun Energi?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Urgensi Transisi Energi Berkeadilan
Seorang muslim dari Amerika Serikat (AS) yang juga merupakan aktivis lingkungan, Ibrahim Abdul Matin (2012), dalam bukunya Green Deen : What...
-
Sejak pakan ternak menjadi komoditas perdagangan atau produk komersial dimulai pada awal 1800an ketika alat transportasi dan penggerak alat-...
-
Sebagai komoditas perdagangan yang sedang menjadi trend dunia, banyak standar wood pellet yang diberlakukan. Pada dasarnya standar wood ...
-
Wood lump charcoal dan sawdust charcoal briquette adalah dua jenis produk arang dari kayu. Wood lump charcoal berasal dari potongan-poto...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar