Rabu, 16 Agustus 2017

Mencari Harta Terbaik Dari Implementasi Kebun Energi

Dari  Abu  Said  Al-Khudri  berkata  :  Rasulullah  SAW  bersabda  :  “Waktunya  akan  datang  bahwa  harta  muslim  yang  terbaik adalah  domba  yang  digembala  di  puncak  gunung  dan  tempat  jatuhnya  hujan.  Dengan  membawa  agamanya dia  lari  dari  beberapa  fitnah(kemungkaran  atau  pertikaian  sesama  muslim)”.  (H.R. Bukhari)

Dari  Abu  Hurairah  R.A.  dari  Rasulullah  SAW,  beliau  bersabda  :  “Diantara  penghidupan  (pekerjaan)  manusia  yang  terbaik, adalah  seorang  laki-laki  yang  memegang  kendali  kudanya  di  jalan Allah.  Dia  terbang  diatasnya  (dia  menaikinya  dengan  jalan  yang cepat). Setiap  mendengar  panggilan  perang  dia  terbang diatasnya dengan  bersemangat  untuk  mencari  kematian  dengan jalan  terbunuh  (dalam  keadaan  syahid)  atau  menyongsong kematian  ditempat  datangnya.  Atau  seorang  laki-laki  yang menggembala  domba  di  puncak  gunung dari  atas  gunung  ini atau  lembah  dari  beberapa  lembah.  Dia  mendirikan  sholat, memberikan  zakat  dan  menyembah  kepada  Tuhannya  hingga kematian  datang  kepadanya.  Dia  tidak  mengganggu  kepada manusia, dan hanya berbuat baik kepada mereka.” (H.R. Muslim).
Kedua hadist shahih diatas menjelaskan keutamaan domba sebagai harta terbaik dan menggembala domba sebagai penghidupan atau pekerjaan terbaik setelah berjihad.  Harta terbaik berupa domba serta penggembalaannya sangat mungkin dilakukan dengan implementasi kebun energi.  Tanah-tanah yang semula tandus dan tidak produktif juga bisa diperbaiki dengan tanaman kebun energi jenis leguminocea tersebut. Untuk lebih detail tentang kebun energi bisa dibaca disini. Puluhan juta hektar tanah yang tidak atau belum dimanfaatkan secara optimal perlu segera diolah dan dioptimalkan.  Hal ini karena ada banyak agenda mendesak saat ini yang harus segera diatasi, seperti ketercukupan pangan, perbaikan gizi, perbaikan kesehatan dan mutu kehidupan, menciptakan generasi kuat dan berkualitas, perbaikan pendidikan, perbaikan ekonomi, perbaikan lingkungan dan sebagainya sehingga tercipta peradaban gemilang yang mencahayai dunia.
Ketika kita merancang dan membuat kebun energi skala besar untuk produksi wood pellet, daun-daun tersebut bisa digunakan untuk pakan domba-domba tersebut.  Dengan rasio 6 pohon/ekor/hari, maka dengan 10.000 pohon/hektar dan apabila setiap hari panen seluas 10 hektar berarti bisa memberi pakan 17.000 ekor domba.  Maka harta terbaik dari domba tersebut juga memberi penghasilan tambahan yang besar.  Selain itu domba-domba juga bisa digembalakan  di areal perkebunan tersebut tetapi dengan memperhatikan umur pohon-pohon energi tersebut supaya juga bisa tetap tumbuh optimal tidak malah tunas-tunasnya habis dimakan domba, seperti pada skenario 5F For the World! Walaupun bisa digunakan sebagai pakan tunggal untuk domba, tetapi pemakaian daun gamal dengan rerumputan untuk pakan domba tersebut akan memberikan hasil optimal. Daging domba adalah daging terbaik dan merupakan the world healthiest food, yakni daging domba yang diberi makan daun-daunan dan rumput atau digembala di rerumputan. Domba yang diberi makan daun-daunan dan rerumputan akan menghasilkan rasio Omega 6 terhadap Omega 3 (O6/O3 ratio) berkisar 1 atau seimbang. Rasio Omega 6 terhadap Omega 3 menyatakan tingkat kualitas makanan ditinjau dari kesehatan, dengan kisaran 1 pada kondisi terbaiknya atau seimbang sedangkan apabila rasio O6/O3 semakin besar berarti semakin rendah kualitas makanan tersebut. Sedangkan apabila ternak besar seperti domba tersebut diberi makan biji-bijian seperti berbasis kedelai maka O6/O3 ratio menjadi besar yakni 13 atau lebih. Tingginya O6/O3 ratio akan memacu timbulnya penyakit jantung, kanker dan kardiovaskular lainnya.
Daun-daun pohon-pohon leguminoceae di kebun energi tersebut juga memiliki kandungan protein yang tinggi, sebagai contoh daun gamal (gliricidae) memiliki kandungan protein sekitar 25%.  Selain itu daun gamal juga memiliki kandungan tanin rendah. Senyawa tanin secara umum akan menurunkan daya cerna protein bagi pencernaan rumen.  Konversi daun gamal dengan kandungan protein ‘sangat’  tinggi ke daging domba juga besar.  Sehingga domba yang diberi pakan daun gamal akan memiliki berat badan jauh lebih besar daripada domba yang tidak diberikan daun gamal. Tingginya nilai nutrisi daun gamal (gliricidae sepium) dan pengaruh positif terhadap produksi ternak ruminansia khususnya domba menempatkannya sebagai pakan ternak yang ideal.
Selain dorongan dari kedua hadist shahih diatas dan juga masih rendahnya konsumsi daging di dalam negeri dan juga tingginya permintaan domba untuk export ke Arab Saudi yang mencapai 8 juta ekor/tahun dengan 2 juta saat musim haji, serta berlimpahnya daun gamal dari kebun energi apabila telah berproduksi, telah menjadi sejumlah daya dorong yang kuat untuk mendapatkan harta terbaik dengan membuat peternakan domba.

Rusaknya tanah-tanah pertanian dan juga hutan-hutan yang jumlahnya sangat banyak bahkan menurut FAO diperkirakan secara global telah mencapai sepertiganya.  Sebagian bahkan telah memasuki fase penggurunan (desertifikasi). Hal tersebut tentu mengkhawatirkan untuk ketercukupan pangan manusia dan potensi bencana alam lainnya. Allah SWT berfirman dalam QS  Ya-sin (36):33  ;  QS  Al An'am (6):99. Dan lagi-lagi tanaman leguminoceae inilah yang dimaksudkan dalam ayat tersebut. Akar tanaman leguminoceae yang mampu mengikat nitrogen (nitrogen fixing trees) dari atmosfer yang berfungsi sebagai tanaman perintis, pohon-pohon tersebut mengantarkan lahan yang semula  mati/gersang  sampai  layak  untuk  ditumbuhi karena menyuburkan tanah-tanah tersebut. Lalu dengan air hujan yang turun dari awan-awan dan sinar matahari, biomasa kayu-kayuan terbentuk dan daun-daunnya sebagai pakan ternak bergizi, adalah bagaimana energi dan pangan yang terbentuk berasal dari 'awang-awang'.Begitu pentingnya masalah pangan dan energi terbarukan sehingga manusia secara global perlu merumuskan dan membuat target untuk bisa cukup dan terpenuhi seperti dalam paket Sustainable Development Goals (SDGs). Daun-daun tersebut juga tinggi kandungan protein yang sangat dibutuhkan bagi domba tersebut. Kotoran-kotoran domba yang kaya akan phosporus (P) dan potassium/kalium (K), dengan penggembalaan di tanah-tanah tersebut akan semakin menyuburkan tanah-tanah yang rusak tersebut, karena unsur nitrogen (N), phospour (P), dan kalium (K) atau NPK adalah unsur esential kesuburan tanah. Sungguh maha besar kekuasaan Allah yang telah memberikan 'resep' /petunjuk untuk memakmurkan bumi-Nya bahkan dari kondisi matinya (QS  Ya-sin (36):33). Hal tersebut semakin menambah keimanan dan ketakwaan kepada-Nya seperti firman Allah SWT :
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal (ulil albab). Yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi – (kemudian berkata) ‘Ya Tuhan kami, tiadalah engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka”. (QS 3:190-191)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Urgensi Transisi Energi Berkeadilan

Seorang muslim dari Amerika Serikat (AS) yang juga merupakan aktivis lingkungan, Ibrahim Abdul Matin (2012), dalam bukunya Green Deen : What...