Semakin hari semakin banyak pihak-pihak yang tertarik untuk produksi wood pellet dari kebun energi. Kebun energi kaliandra adalah pilihan sebagian besar calon produsen wood pellet tersebut. Hal ini karena sebagai tanaman bisa tumbuh cepat dan trubusan memiliki banyak kelebihan, antara lain produktivitas kayu tinggi, tidak perlu diremajakan setiap tahun dan perawatannya yang mudah. Dan ternyata minat untuk membuat kebun energi kaliandra juga sudah mulai merambah ke berbagai daerah di Indonesia dan bahkan sampai luar negeri. Dengan membuat kebun energi memang memiliki banyak keunggulan terutama pada pasokan bahan baku lebih terjamin dan kuantitas bahan baku bisa jumlah besar. Beberapa keunggulan produksi wood pellet dari kebun energi bisa dibaca disini. Selain kaliandra, gamal (gliricidae) menempati urutan kedua untuk pilihan tanaman kebun energi. Bahkan Sri Lanka tidak lama lagi akan produksi wood pellet dari gamal (gliricidae) ini, untuk lebih detail bisa dibaca disini.
Merancang kebun energi untuk produksi wood pellet kapasitas besar memang bukan pekerjaan sederhana. Untuk skema global bisa dibaca disini. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah pemilihan bibit kaliandra itu sendiri. Kesalahan pemilihan bibit kaliandra akan berakibat fatal, terlebih untuk perkebunan besar. Ternyata ada dua jenis kaliandra, yakni kaliandra merah dan kaliandra putih. Kaliandra merah inilah yang cocok untuk kebun energi dan produksi wood pellet. Mengapa demikian? Hal ini karena ada beberapa keunggulan species kaliandra merah dibandingkan kaliandra putih, yakni pertama, kemampuan trubusan kaliandra merah bisa sampai 15-20 tahun lalu diremajakan kembali (replanting), sedangkan kaliandra putih kemampuan trubusannya hanya sekitar 5 tahun saja dan harus diremajakan kembali. Kedua, kayu kaliandra merah memiliki nilai kalor lebih dari 4000 kcal/kg sedangkan kaliandra putih lebih rendah dari 4000 kcal/kg. Jadi ketika membuat kebun energi kaliandra tidak otomatis sembarang bibit kaliandra bisa digunakan, tetapi harus diseleksi dan kaliandra merah yang dipilih.
Ada lagi satu hal yang biasanya luput bagi para pihak yang akan produksi wood pellet dari kebun energi, yakni mengoptimalkan kebun energi tersebut. Tentu saja untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanaman energi tersebut dibutuhkan pupuk dan apabila diintegrasikan dengan peternakan domba, kambing dan sapi, maka selain produksi daging juga akan memproduksi pupuk. Padahal juga daun kaliandra juga sangat baik untuk pakan ternak karena kandungan proteinnya tinggi, akibat dari akar tanaman kaliandra yang mampu mengikat nitrogen dari atmosfer. Bahkan apabila peternakan yang dikembangkan juga besar maka kotorannya bisa dibuat biogas juga. Selain itu peternakan lebah madu juga bisa ditambahkan, dan bahkan madu bunga kaliandra termasuk madu berkualitas tinggi. Untuk lebih detail tentang perkebunan besar dan peternakan besar bisa dibaca disini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Urgensi Transisi Energi Berkeadilan
Seorang muslim dari Amerika Serikat (AS) yang juga merupakan aktivis lingkungan, Ibrahim Abdul Matin (2012), dalam bukunya Green Deen : What...
-
Sejak pakan ternak menjadi komoditas perdagangan atau produk komersial dimulai pada awal 1800an ketika alat transportasi dan penggerak alat-...
-
Sebagai komoditas perdagangan yang sedang menjadi trend dunia, banyak standar wood pellet yang diberlakukan. Pada dasarnya standar wood ...
-
Wood lump charcoal dan sawdust charcoal briquette adalah dua jenis produk arang dari kayu. Wood lump charcoal berasal dari potongan-poto...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar