Sabtu, 09 November 2019

Pengembangan Bisnis Pabrik Kelapa Sawit : Listrik dari Biogas untuk produksi EFB Pellet

Pabrik sawit atau pabrik CPO pada umumnya sudah tidak tertarik untuk mengembangkan bisnis atau usaha lagi, karena tuntutan untuk menghasilkan produk CPO yang berkelanjutan (sustainable) sudah menjadi tantangan tersendiri. Pabrik sawit pada umumnya mau melakukan pengembangan usaha terutama terkait dengan bisnis utamanya seperti produktivitas buah kelapa sawit (divisi kebun) dan aspek lingkungan yang merupakan bagian dari produksi CPO berkelanjutan (divisi pabrik). Suatu unit bisnis yang bisa mengintegrasikan kedua divisi di bisnis minyak sawit tersebut merupakan hal yang dibutuhkan bagi perusahaan sawit. Sebagai suatu bisnis tentu saja selain kedua aspek diatas juga memiliki orientasi keuntungan (profit oriented). Karakteristik bisnis yang meningkatkan kualitas lingkungan serta menghasilkan produk yang berorientasi kelestarian lingkungan adalah ciri khas bisnis di era bioeconomy.
Pada pabrik sawit atau produksi CPO selain dihasilkan produk utama berupa CPO juga dihasilkan sejumlah limbah, seperti limbah padat dan limbah cair. Limbah cair berupa POME (Palm Oil Mill Effluent) bisa diolah lanjut menjadi biogas dan selanjutnya biogas tersebut menjadi dikonversi menjadi listrik dengan gas engine. Mengapa dengan gas engine dan tidak dengan steam turbine untuk konversi listriknya? Hal tersebut karena gas engine lebih praktis dan mudah dibandingkan dengan steam turbine. Pertimbangan yang kedua adalah produksi listrik dari biogas ini merupakan pengembangan usaha yang memanfaatkan limbah (cair) pabrik sawit dan bukan di lini produksi CPO yang membutuhkan steam dalam rangkaian proses produksinya. Listrik yang dihasilkan selanjutnya bisa digunakan untuk produksi EFB pellet atau pellet dari tandan kosong kelapa sawit. Sedangkan residue dari unit biogas selanjutnya digunakan untuk pupuk di perkebunan sawit dengan istilah yang biasa digunakan yakni land application. 

Tandan kosong atau EFB (Empty Fruit Bunch) pada umumnya belum dimanfaatkan dan jumlahnya cukup banyak. Meningkatkan nilai tambahnya dengan mengolahnya menjadi EFB pellet adalah solusi lingkungan dan bisnis untuk tandan kosong sawit atau EFB. EFB pellet adalah kelompok biomass pellet khususnya agro waste pellet atau pellet limbah pertanian, yang ditinjau dari sisi karakteristik ada sedikit perbedaan dengan wood pellet atau pellet kayu. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan energi terbarukan khususnya bahan bakar biomasa dan lebih khusus lagi wood pellet, maka karena wood pellet yang diproduksi saat ini jumlahnya relatif terbatas karena hanya mengandalkan serbuk gergaji dan limbah-limbah kayu, maka peningkatan produksi salah satunya bisa dilakukan dengan limbah pertanian, khususnya EFB pellet. Potensi tandan kosong sawit untuk produksi EFB pellet juga sangat besar, untuk lebih detail bisa dibaca disini.

Produksi EFB pellet dengan listrik dari unit biogas tersebut seharusnya dibuat pengelolaan terpisah dengan pabrik sawit atau pabrik CPO. Hal tersebut akan membuat pabrik CPO bisa berjalan optimal demikian juga produksi EFB pellet. Ketika limbah-limbah pabrik sawit bisa diolah maka perusahaan sawit akan memperoleh citra positif pada aspek lingkungan (green company). Citra positif sebagai akibat usaha riil atau konkrit pengolahan limbah tersebut sehingga merupakan zero waste production juga akan meningkatkan daya jual dari produk CPO sebagai produk utama. Perusahaan-perusahaan sawit pada umumnya selalu berusaha untuk meningkatkan kelestarian lingkungan sebagai salah satu indikator performa perusahaan sawit yang bersangkutan sehingga produksi EFB pellet dengan operasional menggunakan listrik dari biogas POME merupakan solusi jitu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengolahan Limbah Kelapa Muda : Dibriket atau Dipelletkan saja!

Ketika cuaca sangat panas seperti akhir-akhir ini, minum air kelapa sangat menyegarkan. Hal ini karena air kelapa selain untuk memenuhi kebu...