Jumat, 07 Maret 2014

Produksi Energi dari Pellet Fuel

Pellet fuel atau pellet bahan bakar adalah bentuk modern biomasa yang dipadatkan sebagai salah satu sumber energi terbarukan yang potensial dikembangkan di Indonesia, yang terdiri dari wood pellet dan biomass pellet. Wood pellet berasal dari kayu dan biomass pellet berasal dari biomasa lainnya seperti limbah-limbah pertanian dan perkebunan semisal tandan kosong kelapa sawit. Pellet fuel yang diproduksi bisa memiliki variasi kualitas yang besar karena faktor bahan baku dan teknologi produksinya. Teknologi pemnfaatan pellet fuel secara thermal untuk produksi energi yakni pembakaran dan gasifikasi telah banyak diaplikasikan

Produksi energi dari pellet fuel ini berupa panas dan listrik. Pembakaran pellet fuel secara normal adalah mudah dan kebutuhan untuk inspeksi serta menjaga nyala api dari burner atau boiler umumnya kecil karena pengumpanan pellet yang umumnya dilakukan secara otomatis. Tetapi problem pembakaran dapat muncul misalnya jumlah abu bertambah banyak yang menyebabkan sistem pembakaran terjadi slag dan efisiensinya menurun. Problem tersebut sering disebabkan oleh rendahnya kualitas pellet atau pilihan teknologi pembakaran yang salah atau setting sistemnya yang tidak pas.
Nilai kalor, kadar abu, kimia abu, kadar air, dimensi pellet dan kepadatan adalah beberapa parameter penting dari pellet fuel. Pilihan pellet fuel akan menentukan teknologi pembakarannya. Saat ini telah tersedia alat untuk membakar pellet fuel dari skala rumah tangga yakni kompor pellet (pellet stove), skala medium hingga untuk produksi panas dan listrik skala besar hingga mencapai puluhan megawatt (MW). Alat-alat atau sistem tersebut umumnya dilengkapi katup-katup pengaturan udara baik primer atau sekunder bahkan tersier untuk optimalisasi proses pembakaran yang dilakukan. Setting operasi yang benar membuat sistem bisa bekerja optimal sesuai spesifikasinya.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Urgensi Transisi Energi Berkeadilan

Seorang muslim dari Amerika Serikat (AS) yang juga merupakan aktivis lingkungan, Ibrahim Abdul Matin (2012), dalam bukunya Green Deen : What...