Selain teknologi sama, faktor biaya produksi wood pellet
ternyata hampir sama dengan produksi wood briquette tipe screw, yakni daya 1 hp
setara untuk produksi wood pellet 8,3 kg sedangkan pada wood briquette tipe
screw 1 hp setara untuk produksi wood briquette 8 kg. Tetapi pada wood
briquette perlu tambahan pemanasan pada ujung die untuk membantu proses
densifikasi tersebut. Biaya pengeringan diantara keduanya juga hampir sama, yakni
berkisar Rp 250/kg dengan mensyaratkan tingkat kekeringan atau kadar air yang
sama sebagai umpan pellet maupun briquette pada level sekitar 10%. Sedangkan biaya size reduction apabila bahan
baku perlu penyesuaian ukuran menjadi sesuai untuk partikel yang dibutuhkan
untuk produksi wood pellet dan wood briquette, juga relatif sama yakni setara
30 watt untuk setiap kilogramnya.
Kelebihan pada wood briquette adalah bisa diproses lanjut
menjadi charcoal briquette sedangkan pada wood pellet tidak. Tetapi wood pellet
karena ukurannya kecil dan relatif mudah “mengalir” untuk pengumpanan sehingga
banyak diaplikasikan pada pengumpanan otomoatis (automatic feeding). Mau produksi wood pellet atau wood briquette?
Tentu harus dipertimbangkan masak-masak plus minus kedua produk tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar