Jumat, 22 Juni 2018

Produksi Biophenol, Bioformaldehyde dan Wood Adhesive dari Produk Cair Pyrolysis


Produk samping dari (slow) pyrolysis biomasa yakni berupa produk cair dan produk gas. Produk cair terdiri dari biooil dan biomass vinegar (pyroligneous acid). Biooil bisa langsung dimanfaatkan sebagai bahan bakar dengan burner tertentu, ataupun bisa juga diupgrade untuk bahan bakar kendaraan. Sedangkan apabila digunakan untuk produk non-energi, bisa digunakan untuk produksi green chemical atau renewable chemical seperti Bioformaldehyde dan perekat kayu (wood adhesive). Sedangkan fase  produk cair pyrolysis yang lebih encer yakni biomass vinegar (pyroligneous acid) bisa digunakan untuk bahan baku (feedstock) produksi biophenol. Sebelumnya biomass vinegar telah diketahui untuk berbagai penggunaan seperti campuran pengental getah karet, anti-rayap dan pupuk. Sedangkan skema proses produksi biophenol dari biomass vinegar seperti berikut. 

Konsumsi global untuk phenol saat ini mencapai 20 juta ton atau senilai 20 milyar dollar Amerika (280 trilyun rupiah). Renewable phenol atau biophenol tersebut bisa mensubtitusi phenol yang selama ini diproduksi berbasis minyak bumi (petroleum). Excess heat dan excess syngas dari proses pyrolysis bisa digunakan untuk proses produksi biophenol tersebut. Suatu unit produksi yang terintegrasi dan efisien akan menghasilkan produk-produk berdaya saing tinggi, seperti proses pirolisis yang produk utamanya berupa arang, dan dari produk sampingnya dibuat produk-produk turunan yang sangat dibutuhkan saat ini. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Urgensi Transisi Energi Berkeadilan

Seorang muslim dari Amerika Serikat (AS) yang juga merupakan aktivis lingkungan, Ibrahim Abdul Matin (2012), dalam bukunya Green Deen : What...