Ketika menggunakan biomasa sebagai bahan baku produksi pellet dan briquette, maka tingkat kekeringan biomasa tersebut harus cukup kering sehingga bisa dipadatkan dalam bentuk pellet atau briquette tersebut. Bahan baku biomasa baik berupa kayu-kayuan atau limbah-limbah pertanian sering masih basah, sehingga perlu proses pengeringan terlebih dahulu. Sebagai negara tropis memang sinar matahari akan terus bersinar sepanjang tahun, tetapi mengandalkan pengeringan dengan dijemur dibawah terik matahari akan memakan waktu lama, tempat yang luas dan handling yang tidak efisien. Berdasarkan kondisi itulah maka pengeringan yang dilakukan dengan peralatan tertentu perlu dilakukan. Karakteristik pengering di industri adalah bisa mengeringkan kapasitas besar dalam waktu singkat dan ekonomis.
Rotary dryer atau drum dryer adalah jenis alat pengering yang paling banyak digunakan pada industri pellet dan briquette. Hal tersebut karena rotary dryer memiliki konstruksi sederhana, mudah dalam operasional dan juga maintenance. Penggunaan rotary dryer tidak hanya untuk pengeringan biomasa tetapi juga dibidang-bidang lainnya seperti mineral, pupuk dan sejumlah aggregate. Penggunaan rotary dryer disejumlah bidang dengan berbagai jenis material tersebut juga memberi konsekuensi sejumlah perangkat pendukungnya, misalnya penggunaan cyclone, scrubber, bag house hingga induced draft (ID) fan. Sedangkan dari sisi operasional juga bervariasi mengikuti karakteristik bahan baku yang dikeringkan seperti alur pengeringan dengan counter current atau co-current, dan penggunaan indirect drying atau direct drying.
Setiap alat pengering juga memiliki karakteristik tersendiri dan sesuai untuk jenis material tertentu. Pemilihan jenis pengering (dryer) yang tidak sesuai mengakibatkan tujuan pengeringan tidak tercapai, sebagai contoh rotary dryer cocok digunakan untuk pengeringan material yang tidak pecah atau rusak ketika dijatuhkan dari atas, sedangkan jenis pengering fluidized dryer cocok untuk material yang ringan dan mudah pecah atau rusak ketika dijatuhkan. Biomasa khususnya dalam ukuran partikel kecil adalah material yang tidak rusak atau pecah ketika dijatuhkan, sehingga penggunaan rotary dryer lebih sesuai. Selain biaya investasi lebih mahal, operasional dan maintenance fluidized dryer juga lebih mahal dibandingkan dengan rotary dryer. Pemilihan material untuk pembuatan alat rotary dryer juga merupakan hal penting. Material logam yang tidak sesuai dikhawatirkan akan membuat kualitas produk pengeringan tidak sesuai target selain itu umur pakai juga lebih pendek.
Pada material biomasa dengan ukuran partikel kecil, rotary dryer adalah alat pengering yang paling umum digunakan. Untuk alur atau arus pengeringan menggunakan cocurrent, bukan counter current berdasarkan sejumlah pertimbangan, yang lebih detail bisa dibaca disini. Pada pabrik wood pellet dan briquette dengan kapasitas besar maka rotary dryer biasanya beroperasi 24 jam sehari, sehingga perfomance atau kinerja rotary dryer menjadi sangat penting. Instalasi yang tidak memadai membuat perfomance rotary dryer tidak optimal dan umur pakai. Terjadinya banyak getaran dan putaran yang tidak seimbang indikasi instalasi rotary dryer tidak memadai dan membuat kinerja tidak optimal serta umur pakai rotary dryer lebih pendek.