Tampilkan postingan dengan label harta terbaik muslim. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label harta terbaik muslim. Tampilkan semua postingan

Jumat, 14 Desember 2018

Mencari Harta Terbaik Dari Implementasi Kebun Energi Bagian 10

"Dia-lah, Yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebagiannya menjadi minuman dan sebagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu. ” (QS 16:10)

Makanlah dan gembalakanlah binatang-binatangmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu, terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang berakal.”(QS 20:54)

"Orang-orang muslim itu bersyirkah dalam tiga hal, dalam hal padang rumput (lahan), air dan api (energi)". (HR. Sunan Abu Daud)

Peternakan domba dengan integrasi kebun energi untuk produksi charcoal briquette adalah suatu kombinasi menarik dan ideal. Hal ini karena peternakan domba tersebut akan menghasilkan kotoran yang bisa memupuk kebun energi, sedangkan limbah daun-daun dari kebun energi bisa sebagai pakan tambahan bagi peternakan domba tersebut. Selain itu charcoal briquette yang dihasilkan juga untuk memasak atau memanggang daging-daging domba tersebut. Hal itu terjadi jika domba-domba tersebut di export untuk pasar Arab Saudi, Turki dan Timur Tengah, demikian juga charcoal briquette-nya. Arab Saudi, Turki dan Timur Tengah sangat menyukai daging domba dan menjadi makanan favorite mereka dan charcoal briquette sebagai bahan bakar untuk mengolahnya dengan cara dibakar atau dipanggang seperti sate, lebih detail bisa dibaca disini.


Kebun energi kaliandra dan peternakan domba bisa dibuat dalam satu lokasi, yakni peternakan domba berada dalam kebun energi tersebut, misalnya lahan tersedia 500 hektar, maka kebun energi seluas 450 hektar dan 50 hektar untuk peternakan domba. Peternakan domba tersebut berupa padang gembalaan yakni padang rumput yang dikelola untuk peternakan domba tersebut. Penggembalaan rotasi (rotation grazing) adalah teknik penggembalaan efektif yang bisa diterapkan pada peternakan domba tersebut. Dengan teknik penggembalaan rotasi, salah satu kamar (paddock) digunakan untuk penggembalaan dan kamar-kamar lainnya diistirahatkan supaya rumput bisa pulih kembali. Dengan teknik ini kondisi rumput selalu terjaga dan domba-domba bisa memaksimalkan memakan rumput dalam kamar (paddock) tersebut.
Kaliandra adalah jenis tanaman rotasi cepat, sehingga hanya butuh waktu 1 tahun dan sudah bisa dipanen kayunya dan selanjutnya bisa setiap tahun dipanen tanpa harus menanamnya (replanting) lagi setiap tahun. Hal tersebut karena kaliandra tersebut adalah tanaman trubusan (coppice) yang bisa tumbuh lagi tunasnya dari sisa batangnya (tunggak : bahasa Jawa). Kayu-kayu hasil kebun kaliandra tersebut untuk produksi charcoal briquette. Peternakan lebah madu juga bisa dibuat pada kebun energi tersebut. Bunga-bunga kaliandra adalah sumber madu berkualitas tinggi, sehingga harganya juga mahal. Peternakan lebah madu ini menjadi tambahan unit usaha yang menarik bagi peternakan domba dan produksi charcoal briquette.



Secara teknis ada dua route untuk produksi charcoal briquette, yakni route 1 dengan cara dibuat briket dulu dan selanjutnya diarangkan (karbonisasi). Dengan route 1  ini pembriketan tidak menggunakan perekat dan kepadatan lebih tinggi. Sedangkan route 2 yakni dengan cara kayu-kayu tersebut dibuat arang baru selanjutnya dibriketkan. Pada route 2 ini dibutuhkan perekat yakni kanji untuk merekatkan arang untuk menjadi briket. Kepadatan charcoal briquette dengan route 2 juga masih kalah dibandingkan route 1. Kualitas charcoal briquette route 1 lebih baik dibandingkan dengan route 2. Produk charcoal briquette route 1 inilah yang banyak permintaan dari Arab Saudi, Turki dan Timur Tengah. 

Minggu, 07 Oktober 2018

Hikmah Dari Pekerjaan Setiap Para Nabi & Rasul Yang Menggembala Kambing / Domba

~ Ibnu Hajar rahimahullah berkata, para ulama berkata, “Hikmah di balik penggembalaan kambing sebelum masa kenabian tiba adalah agar mereka terbiasa mengatur kambing yang nanti dengan sendirinya akan terbiasa menangani problematika manusia.”[Fathu Al Bari 1/144]

Para nabi berprofesi sebagai penggembala kambing semenjak kecil, agar mereka menjadi penggembala manusia pada waktu mereka besar. Sebagaimana Musa dan Muhammad serta para nabi lainnya shalawatullahi ‘Alaihim wa Salamuh, pada awal kehidupan mereka telah berhasil menjadi penggembala kambing yang baik, agar mengambil pelajaran setelah keberhasilan mengendalikan binatang ternak menuju keberhasilan mengurus anak cucu Adam dalam mengajak, memperbaiki dan mendakwahi mereka.[1] Agar sang da’i bisa sukses dalam berdakwah, maka perlu memiliki pengetahuan tentang pentingnya kesinambungan dan praktik secara langsung.

~ Dalam pekerjaan mengembala kambing terdapat pelajaran membiasakan diri untuk sifat menyantuni dan mengayomi. Tatkala mereka bersabar dalam mengembala dan mengumpulkannya setelah terpencar di padang gembalaan, mereka mendapat pelajaran bagaimana memahami perbedaan tabiat umat, perbedaan kemampuan akal. Dengan perbedaan tersebut maka yang membangkang mesti ditindak tegas dan yang lemah mesti disantuni.
Hal ini memudahkan bagi yang memiliki pengalaman seperti itu untuk menerima beban dakwah dibandingkan yang memulai dari langsung dari awal. Itulah awal pembelajaran bagi para Nabi dengan cara menghadapi tabiat yang berbeda, ada yang lemah, ada yang pincang dan bermaksud mendaki gunung, ada yang tidak mampu untuk melintasi lembah. Dari situ, dia mempelajari bagaimana meraih keinginan yang beragam sebagai pengantar untuk mengenal manusia dengan tujuan dan maksud yang juga beragam. [2]

~ Para Nabi mengembala kambing semenjak mereka kecil dan mereka menyandarkan kehidupan mereka melalui usaha mereka, memberikan pesan tentang pentingnya seorang da’i menggantungkan dirinya kepada Allah dan tidak menggantungkan hidupnya pada belas kasian orang lain.

Jika seorang menyandarkan dirinya kepada orang lain, maka akan terjadi basa basi, sementara dakwah tidak mengenal basa basi, dan seorang da’i mesti menjauhkan dirinya dari pemberian dan sedekah orang lain. Manusia tidak akan menerima dakwah orang yang pernah suatu hari menerima sedekah dan belas kasihannya, kemudian hari yang lain, dia menasehatinya dan memperingatinya agar tidak terlena dengan dunia. Oleh karena itu, rezeki Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah menjadi pembicaraan orang Quraisy, Rasulullah hidup di antara mereka dengan tidak meminta belas kasihan mereka, hal yang menyebabkan mereka setelah itu mengungkit jasa dan kebaikan mereka.

Foot Note:

[1] Assa’di, Al Mawahid Ar Rabbaniyah Minal Ayati Al Qur’aniyah, hal.149

[2] Ibnu Hajar, Fathu Al Bari 4/441

Sumber: Fikih Sirah, Prof.Dr.Zaid bin Abdul Karim az-Zaid, Penerbit Darussunnah

Sabtu, 05 Mei 2018

Mencari Harta Terbaik Dari Implementasi Kebun Energi Bagian 9

"Dan yang menumbuhkan rumput-rumputan." (QS Al A'laa :4)

“Dia-lah, Yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebagiannya menjadi minuman dan sebagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu. ” (QS 16:10)

“Makanlah dan gembalakanlah binatang-binatangmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu, terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang berakal.”(QS 20:54)

"Orang-orang muslim itu bersyirkah dalam tiga hal, dalam hal padang rumput (lahan), air dan api (energi)". (HR. Sunan Abu Daud).
Allah SWT menumbuhkan rumput-rumputan (QS Al A'laa :4) walaupun manusia bisa saja menanam rerumputan tersebut tetapi pada hakikatnya Allah-lah yang menumbuhkan rumput-rumput tersebut. Rerumputan juga sangat mudah tumbuh dan bisa dijumpai di hampir semua tempat di Indonesia. Dalam banyak hal rumput-rumput ini malah dianggap sebagai masalah sehingga sejumlah upaya dikerahkan untuk mengatasi masalah rumput tersebut. Padahal rumput-rumput itu adalah pakan ternak, khususnya domba, kambing, sapi dan kerbau. Artinya rumput-rumput itu adalah mata rantai penting untuk produksi daging yang kita butuhkan. Di Inggris bahkan rumput memiliki kontribusi sekitar 90% pada produksi daging mereka, sehingga budidaya rumput untuk penggembalaan ternak secara professional menjadi hal penting dalam sektor pangan mereka. Penggembalaan rotasi adalah teknik terbaik untuk penggembalaan ternak khususnya domba maupun domba dan sapi. 
Siklus Pertumbuhan Rumput
Kualitas dan kuantitas rumput pada akhirnya merupakan faktor penting bagi usaha peternakan dengan teknik penggembalaan tersebut. Penggembala-penggembala professional harus bisa mengidentifikasi dan mengupayakan rumput-rumput terbaik bagi hewan-hewan ternaknya. Rumput yang secara anatomi sebagian besar merupakan dedaunan sama seperti daun-daun dari berbagai tanaman yang memiliki siklus tumbuh, dewasa, tua, mati dan kering. Kapan sebaiknya domba-domba tersebut sebaiknya rerumputan tersebut? Hal ini perlu diperhatikan untuk penggembalaan professional tersebut. Hewan-hewan ternak tidak menyukai rumput yang tua tetapi juga dengan yang terlalu muda. Kondisi sedang atau umur dewasa dari rerumputan tersebut adalah kondisi terbaik untuk pakan hewan-hewan ternak tersebut karena kandungan nutrisinya juga maksimal. Apa akibatnya jika hewan ternak kurang dalam mengkonsumsi rumput maupun memakan rumput cukup tetapi berkualitas rendah? Tentu saja hasilnya tidak akan optimal khususnya bagi pertumbuhan berat badan hewan ternak tersebut. 
Rumput bagi peternakan dengan pola penggembalaan tersebut sebagai pakan pokok bagi hewan-hewan ternak tersebut, sedangkan daun-daun yang dianggap limbah dari kebun energi adalah pakan tambahannya. Semakin banyak pakan tersedia semakin banyak ternak yang bisa dibudidayakan. Daun kaliandra memiliki kandungan protein yang tinggi karena akar tanaman kelompok leguminoceae ini memiliki kemampuan mengikat nitrogen pada bintil akarnya. Kemampuan mengikat nitrogen pada bintil akar tersebut selain akar menyuburkan tanah juga akan meningkatkan kadar protein pada daun kaliandra tersebut. Tingginya kadar protein pada daun tersebut menjadi pakan tambahan bernutrisi tinggi bagi domba-domba tersebut. Dengan dimanfaatkan daunnya untuk pakan ternak domba dan kotoran domba untuk pupuk kebun energi maka integrasi kebun energi dan peternakan domba menjadi optimal. 
Penggembalaan campur (mixed grazing)yakni domba dengan sapi juga sangat dimungkinkan hal ini karena keduanya bisa mengoptimalkan pakan dalam padang penggembalaan tersebut. Kebiasaan merumput sapi dengan domba berbeda, demikian juga jenis rumput yang menjadi pakan kesukaan mereka. Faktor anatomi mulut dari kedua hewan tersebut berbeda sehingga mempengaruhi kebiasaan merumput dan jenis rumput yang dimakan, untuk lebih jelas bisa dibaca pada tabel dibawah ini. Faktor lain yang menguntungkan penggembalaan campur domba dengan sapi tersebut karena sapi cenderung melindungi domba saat merumput dari gangguan seperti hewan buas, sehingga berefek merumput lebih banyak dan lama sehingga kenaikkan berat badannya meningkat dengan cepat. Walaupun penggembalaan campur domba dan sapi bisa memberi hasil positif tetapi penggembalaan campur domba dengan kuda tidak cocok dan memberi hasil negatif. 


Jumat, 30 Maret 2018

Mencari Harta Terbaik Dari Implementasi Kebun Energi Bagian 7

Dia-lah, Yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebagiannya menjadi minuman dan sebagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu. ” (QS 16:10)

Makanlah dan gembalakanlah binatang-binatangmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu, terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang berakal.”(QS 20:54)

"Orang-orang muslim itu bersyirkah dalam tiga hal, dalam hal padang rumput (lahan), air dan api (energi)". (HR. Sunan Abu Daud).

Petani diluar Jawa umumnya memiliki tanah 5-10 hektar, tetapi tidak sedikit yang memiliki puluhan hektar hingga ratusan hektar. Tanah-tanah tersebut banyak yang belum diolah maupun dioptimalkan sehingga memberi manfaat bagi pemiliknya. Tanah-tanah tersebut sangat potensial untuk dibuat padang gembalaan secara efisien dengan penggembalaan rotasi. Penggembalaan domba maupun campur domba dan sapi bisa diusahakan di area-area tersebut. Penggembalaan rotasi adalah membagi padang gembalaan tersebut menjadi beberapa unit seperti arena latihan kuda (paddock) selanjutnya binatang ternaknya secara bergiliran digembalakan di area gembalaan yang bersekat-sekat tersebut. Pada penggembalaan rotasi selalu ada padang gembalaan yang diistirahatkan untuk memulihkan pertumbuhan rumputnya. Pemilik-pemilik lahan tersebut juga bisa bersyirkah untuk mencapai luasan lahan tertentu untuk digunakan sebagai kebun energi. Kebun energi akan memproduksi kayu bisa untuk energi yakni wood pellet atau wood briquette ataupun turunan produk lain. Daun-daunnya digunakan untuk pakan ternak yakni domba maupun domba dengan sapi. Hewan ternak bahkan bisa digembalakan dalam area kebun energi dengan teknik tertentu maupun mengorbankan sejumlah tanah untuk area penggembalaan.

Penggembalaan rotasi akan memberikan hasil yang efisien baik produktivitas daging maupun keberlanjutan padang gembalaan tersebut. Pertumbuhan rumput bisa dijaga sedemikian rupa dengan penggembalaan rotasi tersebut, yakni dipertahankan pada ketinggian 8-10 cm. Bila rumput dimakan habis (overgrazed) sampai pangkal batang maka akan sulit tumbuh lagi dengan baik. Teknik mengatur supaya rumput terus tumbuh dengan baik yakni dengan mengatur durasi penggembalaan pada sekat penggembalaan tersebut, ini juga akan terpengaruh oleh faktor musim. Rumput akan tumbuh lebih cepat pada musim penghujan dan sebaliknya pada musim kemarau lebih lambat. Dengan irigasi yang baik pertumbuhan rumput pada musim kemarau bisa tetap dipertahankan. Padang gembalaan pada hakikatnya adalah bertani atau budidaya rumput itu sendiri. Selain itu dengan penggembalaan rotasi domba atau hewan ternak akan merumput lebih merata karena area penggembalaannya dibatasi dengan sekat-sekat tersebut. Sebagai perbandingan adalah dengan penggembalaan terus menerus (continous grazing), dimana ternak cenderung hanya makan rumput yang disukai bahkan sampai habis (overgrazing) sehingga keberlanjutan rumput padang gembalaan kurang optimal. 

Lalu bagaimana supaya keberlanjutan padang gembalaan bisa optimal? Pemupukan adalah hal penting untuk mencapai hal tersebut, selain hal-hal diatas. Distribusi kotoran ternak harus dibuat sebaik mungkin dalam padang gembalaan tersebut. Dengan rasio luas lahan berbanding jumlah ternak kecil atau jumlah ternak dibuat lebih banyak sehingga populasinya lebih besar membuat distribusi pupuk menjadi merata. Jarak mobilitas ternak dengan cara tersebut menjadi pendek. Tentu saja ketersediaan pakan berupa rumput menjadi pertimbangan penting untuk ketersediaan pakan ternak gembalaan tersebut. Rumput lebat walaupun tidak begitu luas bisa jadi menyediakan pakan lebih banyak daripada tanah luas dengan populasi rumput yang jarang. Apabila luasan 1 m2 dengan kondisi rumput lebat dihasilkan 1 kg rumput, maka untuk tiap hektarnya tersedia 10 ton rumput untuk pakan. 
Al Qur'an menunjukkan bahwa binatang gembalaan menyukai tempat teduh dibawah pepohonan dan juga dekat sumber air (QS 16:10). Hal ini  juga telah dibuktikan dari penggembalaan professional diberbagai negara dan belahan bumi. Untuk itu padang gembalaan seharusnya juga ditumbuhi banyak pepohonan seperti petunjuk Al Qur'an. Diantara pepohonan tersebut juga bisa tumbuh banyak rerumputan. Hewan-hewan gembalaan akan banyak menghabiskan waktunya di tempat teduh di bawah pepohonan tersebut. Sumber air juga perlu disediakan di lokasi tersebut untuk tempat minum hewan-hewan gembalaan tersebut. Akibatnya kotoran ternak juga akan terakumulasi di lokasi-lokasi tersebut sehingga juga menyuburkan tanahnya. Pohon buah-buahan maupun pohon kayu-kayuan bisa digunakan pada padang gembalaan tersebut. Daun-daun dari kebun energi bisa dijadikan pakan tambahan bagi domba-domba tersebut. Peternakan domba tersebut juga bisa termasuk mendukung syariat qurban yakni syariat Islam menyembelih hewan qurban pada setiap tanggal 10 Dzulhijah atau hari raya Idhu Adha. Selain tanah-tanah tersebut digunakan untuk kebun energi, tanah-tanah perkebunan di Indonesia yang sangat luas misalnya kelapa sawit yang mencapai 12 juta hektar, kelapa 3,7 juta hektar, karet 3,5 juta hektar, sengon, aneka kebun buah-buahan yang juga sangat luas bisa dimodifikasi dengan penggembalaan domba untuk optimalisasi lahan dan peningkatan kesuburan tanahnya. 

AI untuk Pabrik Sawit atau Pengembangan Produk Baru dengan Desain Proses Baru ?

Aplikasi AI telah merambah ke berbagai sektor termasuk juga pada pabrik kelapa sawit atau pabrik CPO. Aplikasi AI untuk pabrik kelapa sawit ...