Minggu, 22 Desember 2019

Menghidupkan Industri Kelapa Terpadu Bagian 3

Ketika pirolisis kontinyu digunakan untuk pengolahan tempurung kelapa dan menghasilkan arang (charcoal) serta tidak diolah lanjut menjadi arang aktif (activated carbon), maka excess syngas dan biooil bisa digunakan sumber energi pengolahan daging buah dan air kelapanya. Daging buah dan air kelapa tersebut bisa diolah menjadi bermacam-macam produk yang dibutuhkan pasar. Biaya produksi berbagai produk olahan kelapa tersebut menjadi sangat kompetitif karena biaya energi sangat minimal bahkan nol. Selain itu kebutuhan energi juga masih bisa ditambahkan dari sabut kelapa yang digunakan sebagai bahan bakar juga. Sumber energi tersebut bisa digunakan untuk sumber listrik atau panas atau keduanya tergantung kebutuhan industrinya.
Apabila gliricidae ditanam sebagai tanaman sela dari perkebunan kelapa, maka produk kayu juga akan didapat. Kayu tersebut bisa sebagai bahan baku wood pellet sebagai komoditas export yang diprediksi kebutuhan terus meningkat seiring kesadaran masalah lingkungan dan perubahan iklim. Limbah daun gliricidae juga bisa digunakan sebagai pakan ternak seperti kambing, domba dan sapi. Perawatan tanaman gliricidae sangat mudah dan pola penanaman sebagai tanaman sela dengan perkebunan kelapa juga sudah biasa dilakukan di Sri Lanka. Optimasi lahan juga bisa dilakukan dengan menggunakan tanah-tanah di sela-sela kebun kelapa dan gliricidae sebagai padang gembalaan seperti kambing, domba dan sapi tersebut serta untuk peternakan lebah madu.
Untuk menjadikan bisnis tersebut menjadi menguntungkan dan berkelanjutan (sustainable), tentu pengelolaan yang professional perlu diterapkan dalam usaha tersebut. Pengelolaan sektor hulu berupa perkebunan dan peternakan seharusnya dipisahkan dengan sektor hilir berupa pabrik sebagai unit pengolahan. Hal tersebut mirip pada organisasi di perusahaan kelapa sawit yang memisahkan divisi kebun dengan divisi pabrik. Selain akan memudahkan operasional bisnisnya juga bisnis tersebut akan menjadi efisien dan kompetitif.      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Urgensi Transisi Energi Berkeadilan

Seorang muslim dari Amerika Serikat (AS) yang juga merupakan aktivis lingkungan, Ibrahim Abdul Matin (2012), dalam bukunya Green Deen : What...