Jumat, 08 Agustus 2014

Persaingan Pasar Global Wood Pellet

Permintaan wood pellet yang massif terutama dari Korea Selatan sebagai pasar utama wood pellet telah mendorong pertumbuhan industri wood pellet di kawasan Asia Tenggara. Indonesia, Malaysia, Thailand dan Vietnam adalah negara-negara yang merespon positif permintaan wood pellet dari Korea Selatan tersebut. Pertumbuhan industri wood pellet di tiap-tiap negara berbeda kecepatannya tergantung dari kesiapan industri, ketersediaan bahan baku dan kemudahan berbagai sarana penunjang bisnis lainnya. Walaupun Indonesia tergolong lambat merespon permintaan wood pellet tersebut, tetapi sebenarnya Indonesia memiliki peluang sangat besar untuk memimpin industri ini dikarenakan potensi ketersediaan bahan baku melimpah baik dari limbah-limbah kayu maupun diusahakan dengan cara membuat kebun atau hutan energi.

Potensi luar biasa yang dimiliki Indonesia dilirik Korea untuk dipacu meningkatkan volume eksport wood pelletnya ke Korea, yang artinya pertumbuhan industri wood pellet harus dipercepat. Semakin besar permintaan dan kurangnya suplai mendorong harga wood pellet mahal, sehingga semakin banyak industri tumbuh untuk mendapatkan momentum saat ini, yakni ketika permintaan sangat besar sedangkan suplai-nya minim. Limbah-limbah industri perkayuan yang awalnya menjadi masalah saat ini mulai dilihat sebagai bahan baku potensial untuk bahan baku industri wood pellet ini.

Pasar wood pellet akan semakin baik jika kesadaran global terhadap pemakaian energi terbarukan khususnya biomasa semakin baik dan diusahakan secara berkelanjutan atau secara global negara-negara berlomba untuk menurunkan suhu bumi.  Untuk pasar wood pellet di Asia,selain Korea kini  Jepang juga sudah mulai menggeliat.  Ketersediaan biomasa berkayu untuk produksi wood pellet dan apabila bahan baku diusahakan lewat kebun atau hutan energi memerlukan waktu lebih lama, telah membuat pellet dari biomasa lainnya seperti pellet dari tandan kosong sawit (EFB Pellet) juga telah diterima, karena desakan kebutuhan  saat ini. Jika kesadaran terhadap lingkungan dan perubahan iklim telah dipahami dan dimplementasikan dalam peraturan lingkungan atau energi secara global maka trend industri atau bisnis wood pellet  pada khususnya dan biomass to energy pada umumnya akan semakin berkembang dan bertahan cukup lama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Urgensi Transisi Energi Berkeadilan

Seorang muslim dari Amerika Serikat (AS) yang juga merupakan aktivis lingkungan, Ibrahim Abdul Matin (2012), dalam bukunya Green Deen : What...