Permintaan wood pellet yang massif terutama dari Korea Selatan
sebagai pasar utama wood pellet telah mendorong pertumbuhan industri wood
pellet di kawasan Asia Tenggara. Indonesia, Malaysia, Thailand dan Vietnam
adalah negara-negara yang merespon positif permintaan wood pellet dari Korea
Selatan tersebut. Pertumbuhan industri wood pellet di tiap-tiap negara berbeda
kecepatannya tergantung dari kesiapan industri, ketersediaan bahan baku dan kemudahan
berbagai sarana penunjang bisnis lainnya. Walaupun Indonesia tergolong lambat
merespon permintaan wood pellet tersebut, tetapi sebenarnya Indonesia memiliki
peluang sangat besar untuk memimpin industri ini dikarenakan potensi
ketersediaan bahan baku melimpah baik dari limbah-limbah kayu maupun diusahakan
dengan cara membuat kebun atau hutan energi.
Potensi luar biasa yang dimiliki Indonesia dilirik Korea
untuk dipacu meningkatkan volume eksport wood pelletnya ke Korea, yang artinya
pertumbuhan industri wood pellet harus dipercepat. Semakin besar permintaan dan
kurangnya suplai mendorong harga wood pellet mahal, sehingga semakin banyak
industri tumbuh untuk mendapatkan momentum saat ini, yakni ketika permintaan
sangat besar sedangkan suplai-nya minim. Limbah-limbah industri perkayuan yang
awalnya menjadi masalah saat ini mulai dilihat sebagai bahan baku potensial
untuk bahan baku industri wood pellet ini.
Pasar wood pellet akan semakin baik jika kesadaran global
terhadap pemakaian energi terbarukan khususnya biomasa semakin baik dan
diusahakan secara berkelanjutan atau secara global negara-negara berlomba untuk menurunkan suhu bumi. Untuk pasar wood
pellet di Asia,selain Korea kini Jepang
juga sudah mulai menggeliat. Ketersediaan
biomasa berkayu untuk produksi wood pellet dan apabila bahan baku diusahakan
lewat kebun atau hutan energi memerlukan waktu lebih lama, telah membuat pellet
dari biomasa lainnya seperti pellet dari tandan kosong sawit (EFB Pellet) juga
telah diterima, karena desakan kebutuhan
saat ini. Jika kesadaran terhadap lingkungan dan perubahan iklim telah
dipahami dan dimplementasikan dalam peraturan lingkungan atau energi secara
global maka trend industri atau bisnis wood pellet pada khususnya dan biomass
to energy pada umumnya akan semakin berkembang dan bertahan cukup lama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar