Ada beberapa faktor yang membuat gasifier tidak beroperasi,
antara lain bahan baku (ketersediaan & harga), proses & teknologi produksi,
tenaga kerja dan harga energi yang dihasilkan. Umumnya masalahnya adalah
kombinasi dari beberapa hal diatas.
Tabel dibawah ini menunjukkan gasifier yang
berhenti beroperasi berdasarkan
World
Bank Technical Paper Number 296, 1995 :
A. Bahan baku (feedstock)
Beberapa hal yang ditinjau
pada aspek bahan baku (umpan/feedstock) gasifier adalah ketersediaan terkait
jumlahnya dan kebersinambungannya, kualitas terkait karakteristik spesifik
biomasa tersebut misalnya nilai kalor, ukuran, kadar abu, kadar air dan
sebagainya, harga bahan baku (umpan/feedstock) itu sendiri apakah kompetitif
atau tidak. Wilayah-wilayah pedesaan dan pelosok di Indonesia sangat potensial
mengaplikasikan teknologi ini,karena umumnya bahan baku berlimpah, sementara
kebutuhan energinya besar sehingga perlu dipenuhi dan sumber energi fossil
seperti minyak tanah dan solar sulit didapat dan mahal harganya.
B. Proses & Teknologi Produksi
Sejumlah pabrikan membuat gasifier cukup rumit sehingga
membutuhkan operator yang terlatih dan kompeten untuk pengoperasiannya. Seiring
perkembangan teknologi, gasifier juga mengalami banyak modernisasi, dari yang
manual, semi-otomatis hingga full otomatis dan computerized. Optimasi antara
investasi untuk peralatan gasifikasi, kinerja dan umur alat menjadi penting
untuk pemilihan teknologi yang sesuai. Di sejumlah tempat dimana masih banyak
tersedia tenaga kerja murah maka tipe manual sampai semi-otomatis sebaiknya
dipilih, sedangkan kondisi dimana tenaga kerja berkualitas sulit didapat dan
mahal maka teknologi otomatis sebaiknya menjadi pilihan.
|
Photo diambil dari sini |
Dukungan suku cadang, pemeliharaan hingga layanan jual
kembali sebaiknya juga diperhatikan oleh pihak pembeli atau pemakai peralatan
gasifier. Banyak gasifier yang dirancang lembaga riset lokal dan dibuat oleh
pabrikasi lokal. Selain itu banyak juga entrepreneur dan pabrikan lokal juga
melakukan perancangan hingga pembuatannya. Tentu ini akan menarik bagi
pembeli/pengguna gasifier tersebut karena kedekatan hubungan dan jarak dengan
pihak-pihak tersebut membuat pengguna/pembeli semakin mantap dalam
mengoperasikan alat gasifier tersebut.
Pada sejumlah proyek di Indonesia, aplikasi gasifier juga
melibatkan pihak luar negeri yang member dukungan teknis, operasional hingga finansial.
Model kerjasama ini juga membantu
mempercepat alih teknologi asalkan kesepakatan dibuat saling menguntungkan
antara kedua belah pihak. Pada aplikasi gasifier kadang kala sejumlah masalah
teknis baru akan terlihat atau ditemui setelah sekian waktu operasionalnya.
Praktisi gasifier yang berpengalaman akan mengetahui secara detail masalah ini
hingga bagaimana solusinya. Sehingga pilihlah jika ingin menggunakan gasifier
perhatikan track record atau jam terbang gasifier yang telah beroperasi.
C. Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang terlatih dan kompeten serta bermotivasi
tinggi dan disiplin akan menunjang optimalisasi kinerja alat gasifier. Tenaga kerja yang
kurang termotivasi hanya membuat kinerja alat gasifier ala kadarnya kadang
hanya memberikan sedikit keuntungan bagi usaha produksi energi dengan alat tersebut.
Hal ini terutama akan nampak sekali pada peralatan yang manual dimana peran
tenaga kerja sangat dominan. Entrepreneur harus memperhatikan aspek ini secara baik jika ingin mendapatkan
kinerja alat gasifiernya optimal.
D. Harga Energi
Akhirnya aspek untung rugi akan menjadi faktor penentu bagi
keberlangsungan suatu usaha. Bila kita ingin menjual energi yang dihasilkan
dari gasifier maka perhitungan keuntungan didapat dari harga energi dikurangi seluruh biaya
produksinya. Biaya untuk bahan baku, operasional alat, tenaga kerja, depresiasi
alat adalah variable-variabel menghitung biaya produksi tersebut. Energi dalam
bentuk energi listrik-lah yang umumnya diperjual belikan. Jika energi dari hasil gasifier tersebut
digunakan sendiri maka seberapa besar penghematan penggunaan gasifier
dibandingkan bahan bakar fossil adalah keuntungan yang diperoleh.
Kesimpulan :
Bila Anda berkeinginan ingin mendalami hingga
mengaplikasikan teknologi ini, tentunya gambaran yang lengkap sangat dibutuhkan
untuk kesuksesan implementasinya. Setelah mengetahui gambaran umum secara
menyeluruh selanjutnya calon pengguna alat ini untuk mengadakan evaluasi
kesiapannya hingga rencana pengembangannya untuk masa depan. Terlihat dari tabel
diatas bahwa fasilitas yang bias beroperasi secara baik dan ada yang berhenti
operasi, dengan penyebab sangat spesifik kasus-perkasus. Jika Anda meyakini
akan manfaat yang besar pengaplikasian teknologi ini sebuah kata bijak “When there’s a will there’s a way!!!” akan
memotivasi kesuksesan Anda.