Budidaya rumput tentu bukan hal sulit, bahkan tanpa ditanam pun rumput telah tumbuh lebat dan memenuhi kebun kita. Rumput yang tidak dikelola tersebut hanya mengganggu dan menimbulkan masalah. Tetapi sebaliknya jika pertumbuhan rumput tersebut dirancang dan dikelola dengan baik sehingga menjadi area penggembalaan domba tentu akan lain ceritanya. Pada industri peternakan apapun faktor pakan adalah komponen biaya tertinggi. Jika domba tersebut dikelola dengan digembala di padang rumput tersebut maka biaya pakan akan bisa diminimalisir sehingga keuntungan menjadi maksimal. Penggembalaan rotasi (rotation grazing) adalah teknik penggembalaan yang bisa untuk memaksimalkan keuntungan tersebut.
Selain rumput yang bisa dikatakan sebagai makanan pokok bagi domba-domba tersebut, makanan tambahan berupa supplement juga dibutuhkan untuk mendapat kualitas daging terbaik. Kebun energi seperti kebun kaliandra bisa sebagai pendukung peternakan domba tersebut. Daun-daun dari panen kebun energi bisa digunakan untuk pakan tambahan tersebut. Daun kaliandra dengan kandungan protein tinggi akan menjadi pakan bergizi bagi domba-domba tersebut. Selain itu kayu-kayu dari kebun energi juga bisa digunakan untuk produksi arang briket (sawdust charcoal briquette). Dengan menggunakan arang yang dibuat dari kayu kebun energi itu berarti tidak merusak lingkungan seperti menebang kayu hutan dan sebagainya. Kualitas arang briket (sawdust charcoal briquette) juga lebih baik dibandingkan arang biasa yang tidak dibriketkan, karena lebih padat, ukuran seragam dan waktu nyala lebih lama.
Pada kapasitas besar domba-domba tersebut juga bisa menjadi komoditas export. Padang-padang rumput yang luas dan kebun-kebun energi bisa banyak dibuat untuk tujuan export tersebut. Pemanfaatan teknologi semakin dibutuhkan untuk kapasitas besar tersebut misalnya drone untuk memantau dan mengawasi pergerakan domba tersebut. Lokasi di luar Jawa dan bahkan bisa diintegrasikan dengan perkebunan besar memiliki potensi sangat besar, untuk keterangan tambahan bisa dibaca disini. Indonesia sebagai pemilik perkebunan sawit terbesar di dunia dengan luas mencapai 12 juta hektar sangat potensial mengintegrasikan peternakan domba ini. Sebelumnya juga sudah kita dengar bahwa peternakan sapi telah diintegrasikan pada sejumlah perkebunan sawit, untuk lebih detail bisa dibaca disini. Selain dombanya yang akan menjadi komoditas export demikian juga sawdust charcoal briquette dari kebun energi tersebut.
Sate Domba Dalam Kemasan |